Prof. Dr. H. Gunarto, SH, M.Hum saat membuka acara Lomba Kenotariatan Nasional Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Forum Kerjasama Program Studi Magister Kenotariatan PTS Indonesia (FK PS MKN PTS I) bertempat di gedung Fakultas Hukum Unissula Lantai 3 hari Jum’at(5/7/2024)
SEMARANG,(INDONESIAPUBLISHER.COM) – Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Prof. Dr. H. Gunarto, SH, M.Hum saat membuka acara Lomba Kenotariatan Nasional Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Forum Kerjasama Program Studi Magister Kenotariatan PTS Indonesia (FK PS MKN PTS I) bertempat di gedung Fakultas Hukum Unissula Lantai 3 hari Jum’at(5/7/2024) menyatakan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia sangat berperan penting dalam mendukung transformasi pada dunia Notaris- PPAT Saat Ini.
Hal tersebut kata Prof.Dr.H. Gunarto, SH, M.Hum lagi, guna menekan angka pengangguran yang menjadi masalah besar bangsa ini. Untuk itu, semua pihak harus berjibaku dalam mencari solusi permasalahan tersebut dengan berupaya menciptakan lapangan kerja, untuk mencetak para Notaris- PPAT yang profesional serta handal dalam era digitalisasi Notaris dewasa ini.
Foto bersama Dekan FH Unissula,Jajaran PP INI, Ketua Forum Kerjasama Magister Kenotariatan PTS Indonesia (FK PS MKN PTS I) dan para Dosen Prodi MKn
Rektor Unissula tersebut berharap, banyak pihak harus berbenah dan melakukan transformasi. Terutama transformasi pada dunia Kenotariatan dan Ke- PPAT-an di Indonesia.
Sebagai contoh kata Prof. Gunarto lagi, di dunia pendidikan tinggi telah melakukan trasnformasi yang signifikan dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Program MBKM mengharuskanperguruan tinggi memberikan porsi lebih pada program pemagangan bagi mahasiswa. Dampak positifnya para mahasiswa sudah siap kerja begitu lulus dari perguruan tinggi karenasudah mengikuti berbagai pemagangan sesuai dengan peminatannya.
Lomba Kemahiran Akta PPAT Offline
Mantan Dekan Fakultas Hukum Unissula itu juga menerangkan, transformasi tidak hanya berhenti di perguruan tinggi namun juga perlu didukung berbagai stakeholder lain termasuk lembaga profesi. Salah satu harapan mahasiswa Magister Kenotariatan setelah selesai kuliah bisa langsung bekerja sehingga tidak menjadi pengangguran yang menjadi beban bagi keluarga dan negara.
Dekan Fakultas Hukum Unissula Semarang, Dr. Jawade Hafidz, SH, MH
Sedangkan Dekan Fakultas Hukum Unissula Semarang, Dr. Jawade Hafidz, SH, MH dalam sambutannya mengatakan, kami atas nama tuan rumah mengucapkan beribu- ribu ungkapan rasa terimakasih kami yang tak terhingga kepada Forum Kerjasama Program Studi Magister Kenotariatan PTS Indonesia (FK PS MKN PTS I) dan seluruh peserta Lomba Kenotariatan Nasional Tahun 2024, atas kepercayaannya untuk diminta menjadi tuan rumah. Para juri, para dosen dan semua crew panitia yang terlibat dalam mendukung kelancaran dan kesuksesan acara tersebut. Selamat berlomba dan sampai jumpa pada gelaran Lomba Kenotariatan Nasional pada tahun mendatang.
Dr. Jawade Hafidz juga menguraikan, oleh karenanya lembaga profesi yang menaungi lulusan kenotariatan seperti Ikatan Notaris Indonesia (INI) dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) harus menjembatani harapan tersebut dengan membuat berbagai kebijakan yang lebih progresif dan pro dunia kerja.
Lomba Debat Hukum Kenotariatan
Dan selama ini lulusan Magister Kenotariatan harus menempuh waktu yang cukup lama untuk menjadi Notaris. Mereka rata rata harus magang di kantor Notaris dan PPAT, magang bersama dan magang di BPN dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun. Magang bersama diselenggarakan oleh organisasi profesi yang setiap magang bersama ada nilai atau angka kreditnya.
Namun ungkap Dr. Jawade, waktu dan proses yang cukup lama untuk bisa membuka kantor Notaris sebagaimana yang dipersyaratkan oleh lembaga profesi INI dan IPPAT itulah yang selama ini banyak dikeluhkanoleh alumni kenotariatan.
Sementara itu dari pantauan INDONESIAPUBLISHER.COM dari tempat acara berlangsung, Lomba Kenotariatan Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Magister Kenotariatan Unissula tersebut diikuti 20 perguruan tinggi yang memiliki prodi Magister Kenotariatan dari berbagai wilayah Indonesia. Adapun jumlah pesertanya sebanyak 300 mahasiswa. (jay/red)