SEMARANG – Ketua Program Studi (Prodi) Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof.Dr. Budi Santoso,SH,MS menyatakan, pada intinya sistem kegiatan belajar mengajar di Prodi MKN Undip terkait dengan masa Pandemi covid – 19 ini sesuai dengan Surat Edaran Rektor dan juga dari Kementerian Ristek Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kita menyesuaikan dengan pola tidak dengan tatap muka. Baik itu untuk perkuliahan, untuk konsultasi jurnal maupun ujian. Jadi semua dilakukan dengan menggunakan platfom-platfom digital yang ada.
Demikian terungkap dari hasil wawancara wartawan indonesiapublisher.com dengan Prof.Dr. Budi Santoso,SH,MS pada Senin (22/6/2020) di Prodi MKn Undip, kawasan bilangan Jalan Imam Barjo, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Prof. Budi Santoso, yang juga merupakan Ketua Badan Kerjasama (BKS) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Prodi MKN se-Indonesia tersebut menguraikan lagi, terutama kalau mahasiswa yang kuliah dengan kuliah online dengan menggunakan aplikasi zoom. Kemudian untuk konsultasi tesis, ujian tesis, pokoknya menggunakan sarana-sarana yang tidak tatap muka. Itupun tergantung kesepakatan para penguji dan pembimbing dengan mahasiswa.
Dikemukakan lagi oleh Prof. Budi, mungkin juga dengan video call. Jadi prosesnya tetap berjalan seperti sediakala. Cuma disini tidak menggunakan pola tatap muka. Termasuk nanti juga dari segi penilaian, juga sudah disiapkan dengan platfom-platfom digital.
Ya, memang kalau dari tanggapan-tanggapan mahasiswa terutama untuk yang mata kuliah-mata kuliah praktek misalkan untuk PAU 1, PAU 2, PAU 3 yang sangat dirasa kurang mengena kalau menggunakan pola digital. Sehingga mata kuliah yang sifatnya practical science maka harus menggunakan tatap muka. Banyak praktik-praktik , ditunggui dosennya.
Maka dari itu, ujar Prof. Budi lagi, dimasa menuju era normal baru ini kami berharap sistem belajar mengajar berangsur-angsur sudah bisa kembali seperti sediakala. Memang secara umum untuk mata kuliah di Prodi MKn yang bersifat praktik memang agak susah jika diajarkan dengan sistem daring/ online. Dosennya jelas kebingungan cara menyampaikan, belum lagi mahasiswanya juga pasti kebingungan pula cara menangkapnya. Mungkin berbeda dengan mata kuliah yang bersifat akademik ya. Lha wong di masa kuliah normal saja, untuk mata kuliah yang sifatnya praktik kita membutuhkan waktu antara 4 – 5 jam kok. Kalau diringkas dengan hanya online itukan kalau bisa tidak lebih dari setengah jam. Karena tentukan berkaitan dengan daya tangkap sinyal mahasiswa, mungkin budget yang berkait dengan kuliah online inikan tidak sedikit. Pasti kendalanya cukup banyaklah.
Menyoal tentang pendaftaran mahasiswa baru di Prodi MKN undip khususnya, ini juga begitu. Prof. Budi mengungkapkan, baru dalam sejarah penerimaan mahasiswa baru di MKn Undip tahun ini, maka barulah sekarang dengan sistem virtual/ online. Dan yang lebih unik lagi karena model testingnya juga menggunakan konsep online. Mereka bisa menjawab dimanapun dan dengan siapapun, jadi tidak murni dari calon mahasiswa sendiri. Namun ya sudahlah karena situasi dan kondisinya memang masih seperti ini maka tentu ya kita maklumi.
Prof. Budi menambahkan lagi, lalu berkenaan dengan acara besar kita, rencana antara tanggal 7 Juli atau 14 Juli 2020 mendatang, Prodi MKN Undip bekerjasama dengan Pengurus Wilayah Jawa Tengah Ikatan Notaris Indonesia berencana menggelar Webinar dengan mengangkat tema besar yakni “Penguatan Substansi Dan Penguatan Teknis Berkaitan Dengan Calon Notaris-PPAT Bagi Lulusan Magister Kenotariatan” dengan menampilkan beberapa narasumber terkemuka para Notaris-PPAT beken dari Jakarta seperti : Irma Devita,SH,M.Kn dari segi teknisnya, kemudian Dr. Widhi Handoko,SH,SpN dari segi substansinya. Kita akan mengundang mahasiswa-mahasiswa MKn di Jawa Tengah maupun DIY dan sekitarnya. Ini merupakan therapi pengetahuan dimasa pandemi covid-19. Prof. Budi berpesan, kepada para mahasiswa Prodi MKN undip meski saat ini kuliah diberlakukan secara online, saya harap para mahasiswa sedang tidak liburan. Namun jadikan semangat itu sebagai suatu suasana belajar di rumah. Kita terus akan membuat penguatan kepada mahasiswa baik untuk penguatan secara substansi maupun secara teknis. Karena itu sangat dibutuhkan disegment penguatan Notaris dan PPAT. (Jay/Ars)