Dr.Sri Yulianingsih,SH,M.Kn:’PPAT Sebagai Garda Terdepan Dalam Pelayanan Publik Harus Dimaksimalkan’

Rektor Unissula Semarang,Prof.Dr.H.Gunarto, memimpin Ujian Sidang Terbuka

Semarang,INDONESIAPUBLISHER.COM- Keberadaan  tugas, fungsi dan peran  dari  Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)  dalam  pelayanan  pada  bidang  Pertanahan atau Kegrariaan bagi masyarakat  harus dimaksimalkan.  Karena   sebagai  mitra  kerja   dari   Kantor  Kementerian Agraria  dan  Tata  Ruang/Badan  Pertanahan  Nasional,  PPAT  berada   di garda  paling depan  dalam  bersama  Kantor ATR/BPN  menghimpun data dan  merapikan  Administrasi  Pertanahan di seluruh  Indonesia.

Termasuk   juga  dalam  membantu pemerintah dalam meningkatkan  kontribusi  Pendapatan Asli  Daerah (PAD)  disetiap  Kota/Kabupaten  di  seluruh Indonesia.

Hal  tersebut  dikemukakan  oleh   Dr.Sri Yulianingsih,SH,M.Kn dalam   sesi Bincang-Bincang  Sore (BBS) dalam rubrik ‘BBS’nya Media INDONESIAPUBLISHER.COM baru-baru  ini saat  ditemui  di  Kota  Semarang,Jawa  Tengah.

Lebih  lanjut  Dr.Sri  Yulianngsih,SH,M.Kn mengungkapkan, PPAT/Notaris   diantaranya  punya kewenangan menandatangani  Akta  Pemindahan  Hak Atas  Tanah  dan Bangunan.

Sehingga  Negara  mendapatkan pajak  yang cukup besar  dari  penerbitan  surat  berharga, atas  pemindahan  hak  atas  tanah  dan  bagunan  tersebut yang ditandatangani  oleh  PPAT.

Dr.Sri  Yulianingsih,SH,M.Kn yang pakar  llmu  Hukum  yang telah   lulus  Ujian  Promosi  Doktor Program Doktor (S3)  Ilmu  Hukum  Fakultas  Hukum   Unissula Semarang  pada 6  Agustus 2022 lalu ini   dan telah  sukses   menempuh   sidang  terbuka   ini menegaskan  lagi,”Peran  Notaris/PPAT  semestinya  memang  dimaksimalkan  untuk mendukung  Negara  menghimpun   pajak  dari masyarakat.

Selain  itu, profesi  ini  juga  menjadi  garda  terdepan  bagi upaya  penegakan  hukum di bidang perpajakan’,imbuhnya.

Tentu permasalahan  tersebut dikemukakannya  berkaca dari  kiprah PPAT/Notaris di  daerah.

Untuk itu, Sri Yulianingsih berharap, mereka   bisa  memberikan  kontribusi  positif  dengan  mendukung pembangunan  di  daerah. Misalnya, lanjut  dia  lagi, dengan  membantu  pemerintah meningkatkan  peluang perolehan pajak  Negara.

“Untuk itu  saya  membuat  Judul  Disertasi  “Rekonstruksi  Regulasi  Penetapan  Nilai  Jual Objek Pajak  Untuk  Meningkatkan  Pendapatan  Asli  Daerah  Berdasarkan  Nilai  Keadilan”.   Dan  Disertasi  tersebut saya  ajukan dalam  rangka  Ujian  Terbuka  untuk  memenuhi  Syarat dalam memperoleh  gelar  Doktor  Ilmu  Hukum”,tandasnya.

Dan syukur  Alhamdulillah Disertasi  saya  dibawah  Bimbingan  yaitu,  Promotor :  Prof.Dr.H.Gunarto,SH,SE,Akt,M.Hum (Rektor Unissula Semarang) dengan Co.Promotor : Prof.Dr.Hj.Anis Mashdurohatun,SH,M.Hum.

“Mendapat  Pembimbing  Prof.  Gunarto  dan  Prof.Anis,suatu  kehormatan  dan  anugerah  berharga  buat saya mas, karena  dari  beliau  berdua,  saya dapat belajar  banyak ilmu-ilmu  dari  beliau, tentunya  terkait  dengan Disertasi  yang  saya  angkat  tersebut.

Harapan  saya,  dari  Disertasi  tersebut,  nantinya  akan  bisa  memberikan  kontribusi  ilmu  dan  pengetahuan yang  berharga bagi  setiap  Kabupaten/Kota  di seluruh  Indonesia , dan Kabupaten Kendal  khususnya, guna  merumuskan membuat suatu  implementasi  kebijakan terkait “Rekonstruksi  Regulasi  Penetapan  Nilai  Jual Objek Pajak  Untuk  Meningkatkan  Pendapatan  Asli  Daerah  Berdasarkan  Nilai  Keadilan”

Sri Yulianingsih  yang  merupakan  PPAT di  Kabupaten  Kendal itu menguraikan  lagi, Riset  yang disusunnya  tersebut dibedah  pada  Sidang  Terbuka  yang  dipimpin  oleh  Rektor Unissula Semarang,Prof.Dr.H.Gunarto,SH,SE,Akt,M.Hum.

Sementara  hadir sebagai  anggota  Tim  Penguji  antara lain Dekan  Fakultas  Hukum  Dr.Bambang Tri Bawono,SH,MH, Ketua Program Doktor  Ilmu  Hukum, Prof.Dr.Hj,Anis  Mashdurohatun,SH,M.Hum, serta  Sekretaris  Program  PDIH, Prof.Dr. Sri Endah W.

Dijelaskan  oleh  Sri  Yulianingsih, peran  maksimal  PPAT  dalam  mendukung peningkatan perolehan  pajak  antara lain dengan  memberikan  kewenangan  yang  maksimal  tentunya.

“Harapan  saya,  PPAT  oleh  Badan  Pendapatan  Daerah (Bapenda)  di  setiap  daerah  juga  dilibatkan   dalam  menentukan  besaran nilai   jual  objek pajak”,imbuhnya.

Menurut  Sri   Yulianingsih,  keterlibatan  itu  harus  mendapatkan  persetujuan  oleh   Bupati/Walikota  atau  Kepala  Daerah, lalu  guna  memaksimalkan peran  dari  PPAT  tersebut diperlukan  penyempurnaan  kebijakan  hukum.

Dan  hal  terserbut, urainya  lagi,mencakup  pentingnya  rekonstruksi  sejumlah klausul di dalam  Undang-Undang  No.20  Tahun 2000 Tentang  Bea  Perolehan  Hak  Atas  Tanah  dan  Bangunan (BPHTB).

“Saya  juga  turut  mengucapkan  ungkapan  rasa  termakasih  saya, yang  sebesar-besarnya   atas  full  dukungan  dan  apreasianya  dari  suami  dan  keluarga, para  kolega, rekan-rekan  Notaris-PPAT pengda  INI-IPPAT  Kendal,  Ketua  IPPAT  Pengda  Kendal, bapak H.Nurkhamid,SH,M.Kn dan  jajarannya, serta  para  pembimbing dan keluarga  besar   Fakultas  Hukum  Unissula  Semarang  yang  telah  memberikan  doa   dan  dukungannya juga  unsur lainnya, sehingga  Alhamdullllah   jalannya  acara Ujian  Terbuka atau  Ujian  Program  Promosi  Doktor  saya/ Program  Doktor (S3) Ilmu HukumFakultas  Hukum  Unissula  Semarang pada  tanggal  6  Agustus 2022  lalu  bisa  berjalan  sukses  dan  lancar tak  kurang  suatu  apapun”,pungkasnya.*** (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed