Abdul Yahya,SH,M.Kn : Anda Yakin IPPAT Jateng Mau Maju ? Pilihlah Sosok Yang Pemberani, Tegas Dan Tidak Plintat-plintut Dalam Mengambil Sikap

Abdul   Yahya,SH,M.Kn :  Anda  Yakin   IPPAT  Jateng   Mau   Maju ?  Pilihlah   Sosok  Yang  Pemberani, Tegas  Dan  Tidak  Plintat-plintut  Dalam Mengambil   Sikap

Demak, Indoensiapublisher.com-    Kontestasi Perhelatan Akbar Pemilihan Umum Calon Ketua Pengurus Wilayah (ketuwil) Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Jawa Tengah (Jateng) untuk periode tiga tahun kedepan (2021-2024), yang direncanakan akan dilangsungkan di The Sunan Hotel, Jalan Ahmad Yani Kota Surakarta, JawaTengah pada 23 Oktober 2021.

Pantauan   indonesiapublisher.com   berdasarkan hasil Rakerwil IPPAT Jawa Tengah pada (21/8/2021) lampau, di hotel Grasia Kota Semarang, terdapat 2 (dua) nama Bakal Calon (Baca) ketuwil IPPAT Jateng. Yakni Dr. Widhi Handoko, SH, SpN., yang mendapat dukungan dari sebanyak 33 Pengda dan rivalnya,  Herlina, SH, MH., yang mendapat dukungan sebanyak 32 Pengda.

Dr. Widhi Handoko,SH,SpN yang saat ini juga menjabat sebagai Ketuwil Jawa Tengah Ikatan Notaris Indonesia (INI). Sedangkan Herlina, SH, MH., sendiri, kini juga masih menjabat sebagai Sekretaris Pengwil IPPAT Jateng.

Baik Widhi Handoko maupun Herlina, kedua Baca Ketuwil IPPAT  Jateng tersebut mengklaim, sama-sama memiliki dukungan dari Tim Sukses dan pendukung fanatik.

Tentunya terdapat beberapa kriteria atau parameter untuk memimpin Ketuwil IPPAT Jateng di masa mendatang. Sebab  persoalan di organisasi PPAT, lebih kompleksitas dan berkembang terus. Lain halnya dengan yang terjadi di dunia Notaris. Meski Satu orang dengan dua Jabatan yang sama, atau bila diibaratkan sebuah koin uang logam, pastinya memiliki dua sisi yang berbeda.

Kini   indonesiapublisher.com berkesempatan   mewawancarai   seorang   Notaris-PPAT   muda  asal   “Kota   Wali” Kabupaten    Demak,   Abdul  Yahya,SH,M.Kn   pada   Selasa (21/9/2021) di  kantornya.

Lebih   lanjut   Abdul  Yahya   yang  juga  salah  seorang   Pengurus   Wilayah Jateng INI   tersebut menyatakan,   Anda   Yakin   IPPAT  Jateng   Ke depan   Mau  Maju?   Jangan   Salah   Pilih Dong,   Maka   Pada  Konferwil   IPPAT  di  Solo  Mendatang   Harus Memilih   Sosok  Pemberani,  tegas   dan   tidak  plintat-plintut   dalam   mengambil  sikap”.

Menurut   Abdul   Yahya, Dia orang yang sudah berpengalaman dan benar-benar sudah betul-betul teruji kiprah dan kinerjanya buat organisasi. Dan dirasakan secara langsung oleh para anggotanya. Bukan sekadar kaya materi, namun bila tak berpengalaman dan belum teruji, seperti membantu dan peduli terhadap persoalan anggotanya yang sedang ditimpa persoalan-persoalan hokum. Sehingga secara dia (anggota yang dibantu) tidak punya beban psikis dan bebas dari jeratan hukum.

Seorang sosok atau figure Calon Ketuwil IPPAT Jawa Tengah bukan hanya sekadar “umbarjanji” atau pencitraan sana-sini sementara hanya bisa “menjanjikan angin surga” kepada anggota, namun disaat dibutuhkan oleh anggotanya, diamalah “menyibukkan dirinya”  di organisasi tanpa sebuah tindakan dan disertai sebuah alasan yang tidak jelas.

Bahkan   yang   terpenting  seorang sosok atau figure Calon Ketuwil IPPAT Jateng kedepan, harus mapan dalam segala hal. Baik secara materi, cakap dan pandai dari segi keilmuan. “kober” (ada waktu) total buat organisasi. “Ngangeni” (dirindukan) seluruh anggota. “Ngayemi (membuat betah dan sejuk organisasi serta anggotanya, “Ngayomi” (bisa memberikan pengayoman dan perlindungan) terhadap para anggota.

Dan  Seorang figure atau sosok Calon Ketuwil IPPAT Jateng kedepan  juga harus berkarakter, tegas (tidak klemah-klemeh atau takut ketika ditekan pihak lain). Berintegritas dan tidak memihak sana-sini bahkan mementingkan kelompok pendukung saja. Jika diberikan kritik atau masukan oleh anggota, tidak boleh ‘baperan’ atau  ‘mutung’ (kata orang jawa)  atau ‘dikit-dikit merajuk’ (kata orang seberang / Sumatera).

Selanjutnya   kata   Yahya, Sosok Calon Ketuwil IPPAT Jateng kedepan, kudu  punya jaringan atau membangun relasi networking yang kuat. Percuma jika duit ‘bejibun’ atau banyak, tapi networkingnol’atau miskin relasi, “Lha kalau begini bisa repot, alias cilaka dua belas semua anggota dibikinnya”.

Dia juga mampu membuat suasana organisasi teduh, kondusif, tidak mudah terpancing hasutan dari sana-sini. Bersikap, Berbudi Bawalaksana dan mensikapi semua hal secara dewasa. Berlaku independen dan adil dengan siapapun,  menciptakan hubungan internal dan eksternal yang  sinergis dan harmonis.

“Maka   dari   itu,   dalam   Konferwil   IPPAT   Jateng   nanti,   didalam   memilih   “jangan   sampai   membeli   kucing   dalam   karung” ibaratnya.   Tidak  tahu  kualitas  orangnta   bagaimana,  asal  pilih  saja,   dan  jangan   sampai  terjebak  pada  chasingnya  semata,”jelas  Yahya  menutup  wawancaranya    (adi/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *