Oleh: Itayatun, S.Pd.I, M.Pd
Pemilihan metode Cart Sort merupakan salah satu solusi untuk tujuan menghilangkan kejenuhan siswa dalam kegiatan pembelajaran materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Namun dalam penerapannya metode ini disesuaikan dengan kondisi belajar siswa, karena pada masa sekarang ini siswa belajar di rumah bukan belajar di sekolah. Sehingga penggunaan metode ini disetting oleh guru semudah mungkin agar siswa dapat belajar di rumah didampingi orang tuanya menggunakan metode ini.
Metode Card Sort (mensortir kartu) menurut Fatah Yasin (2008: 131) dalam bukunya berjudul Dimensi- Dimensi Pendidikan Islam adalah “suatu metode yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran”.
Penggunaan metode ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran dan memahami klasifikasi dari materi tersebut. Melalui permainan kartu akan menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran, sebab dalam penerapan metode pembelajaran card sort guru hanya berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswanya dalam pembelajaran, sementara siswa belajar secara aktif dengan fasilitas dan arahan dari guru, sehingga yang aktif disini bukan guru melainkan siswa itu sendiri yang harus aktif dalam pembelajaran.
Penggunaan media kartu yang berbasis visual dalam metode card sort dapat mempermudah pemahaman, memperkuat ingatan, menumbuhkan minat dan dapat memberikan hubungan antara isi materi dengan dunia nyata. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Melvin L. Silberman (2011: 169) dalam bukuya berjudul Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, bahwa penggunaan kartu yang berdimensi visual dalam pembelajaran dapat meningkatkan ingatan dari 14 hingga 38 persen. Selain itu juga dapat “menstimulasi keaktifan dua belahan otak yakni otak kiri (kognisi) yang berfungsi untuk mengingat informasi dan otak kanan (emosi) yang berfungsi untuk membawa siswa dalam perasaan senang saat mengikuti pembelajaran dengan metode card sort.
Metode card shot ini, diimplementasikan untuk pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti kelas 4 SDN 02 Lodaya pada KD 3.9 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Musa a.s . Setiap siswa diberi kartu yang berisi informasi tentang materi pelajaran, untuk kemudian disusun berdasarkan kategori yang telah ditetapkan oleh guru, adapun tahapannya: (1) guru menentukan tema yang akan dipelajari, yaitu kisah keteladanan Nabi Musa a.s, (2) guru menyesuaikan dengan ketersediaan sarana dan prasarana di lingkungan sekolah, (3) guru menyediakan lembar kerja siswa untuk pembelajaran dengan metode card shot yang dibuat sesederhana mungkin agar mudah dipahami siswa, (4) guru menyediakan format panduan pegangan orang tua untuk pembelajaran dengan metode card shot guna menjadi acuan orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah, (5) hasil kerja siswa berupa kartu yang telah dipilah-pilah berdasarkan kategori materi pelajaran dan disusun sesuai tugas dari guru yang diserahkan siswa atau orang tua siswa ke sekolah sesuai waktu yang disepakati sebelumnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode card sort dalam pembelajaran materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sangat menarik dan membantu memberikan kemudahan bagi guru dalam mengelola pembelajaran meskipun tidak tatap muka dengan siswa, kegiatan pembelajaran di rumah tidak membosankan dan pembelajaran terasa menyenangkan.
Penulis adalah Guru PAI SD Negeri 01 Lodaya