REMBANG,INDONESIAPUBLISHER,COM- Konferensi Daerah Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (Konferda IPPAT) Kabupaten Rembang yang digelar di Rumah Makan Perahu Kuno Jalan. Pangeran Diponegoro ,Kota Rembang,Jawa Tengah, pada Kamis (16/12/2021) mulai pukul 13.00 wib pada akhirnya berhasil memilih kembali Ketua Pengda IPPAT Rembang periode 2021-2024 yakni Benny Pamujiharto,SH,M.Kn.
Pantauan jurnalis INDONESIAPUBLISHER.COM dari lokasi acara, Konferda IPPAT Rembang tersebut berjalan dengan lancar dan sukses dari awal hingga berakhirnya acara. Bahkan konferda tersebut berbalut dengan kerukunan,keguyuban dan soliditas serta kekompakan antara seluruh rekan-rekan PPAT baik yang senior maupun yunior yang hadir pada acara Konferda tersebut.
Ketua Pengda IPPAT Kabupaten Rembang terpilih periode 2021-2024, Benny Pamujiharto,SH,M.Kn usai acara mengemukakan, bahwa Alhamdulillah Laporan Pertanggungjawanan (Lpj) pengda IPPAT Rembang periode 2018-2021 yang tadi telah saya bacakan dapat diterima oleh seluruh peserta Konferda yang hadir.
Benny menguraikan, bahwa selama ini kita memang masih menyikapi kebijakan dari BPN yang masih ada kendala, yang intinya karena ada pergantian dari Kepala Kantor Pertanahan (Kakantah) Rembang dari Pak Darmanto ke Pak Abdul Azis Cuma dalam kurun waktu 6 bulan lalu diganti dengan ke Pak Nurdin.
“Kita memang kembali untuk melanjutkan program dari kinerja Pengda IPPAT Rembang untuk menyelaraskan kinerja dari rekan-rekan PPAT dengan BPN. Disini masih banyak kendala, diantaranya : terkadang kebijakan dari atasan tidak bisa turun ke bawah, jadi atasan pimpinan/atasan dengan bagian ke bawah misalnya untuk bagian depan loket sampai ke belakang itu tidak sinkron, jadi membuat kebijakan sendiri-sendiri,”jelas Beniny
Nah itulah kata Benny lagi, yang kita perlu sikapi dan kita kawal terus. Sehingga kesan kita disini mempunyai kebijakan sendiri-sendiri sebagai contoh untuk penggantian blanko dan ukur ulang. Blanko dan ukur ulang itu awal dari pertama kita bersilatutahmi dengan Pak Kakantah Rembang yang baru, disitu dia memberikan kebijakan tahun 1997 ke bawah harus dilakukan ganti blanko. Dan ganti blanko itu untuk sertipikat lama yang gsmbar untuk bola dunia dan dalam negeri itu kemarin diberi kelonggaran per November kemarin harus segera diganti ukur ulang dang anti blanko. Tapi ternyata untuk sertipikat yang tahun 1997 ke bawah itu ternyata bermacam-macam ragam. Ada yang bisa dilakukan ukur ulang ada yang tidak. Karena apa? Untuk sertipikat yang harus diganti blanko itu untuk awalnya dari cek sertipikat kemudian cek validasi mesti itu ada catatan disitu, catatannya harus dilakukan ukur ulang dan ganti blanko. Tapi dengan kenyataan kemarin ada yang sudah lolos dari cek, kemudian cek plot validasi tanpa ada catatan setelah kita daftar Hak Tanggungan ke loket ternyata disitu ditolak, dilakukan ukur ulang dang anti blanko. Nah itu kebijakannya yang kita maksud bermacam-macam.
Terkadang lagi, ujar Benny,di loket depan itukan ada anak magang itu dia katakan mumpunilah. Harus punya penerapan sendiri,kemudian dia bisa memberikan asumsi atau ini tidak tidak benar. Lho harusnya tidak begitu, dia kan baru magang kok bisa ngomong begitu. Mungkin untuk kelanjutannya kita sampaikan mohon untuk kebijakan Pak Kakantah bisa menyeluruh ke bawah.
Dari hasil Rakerda IPPAT Rembang itu, awalnya kandidat Calon Kapnegda IPPAT ada 4 orang, jadi dari 16 suara itu Beni Pamujiharto memperoleh sebanyak 12 suara, Holifia Sajad,SH,M.Kn memperoleh 1 suara, Mochamad Al Hilal,SH,M.Kn memperoleh 1 suara dan Rusnahadi Taufan memperoleh 1 suara, suara tidak sah 1.
“untuk itu saya menghimbau kepada rekan-rekan Notaris-PPAT anggota di Kabupaten Rembang yuk untuk bersama-sama berpartisipasi mengabdikan diri sehingga tercipa harmonisasi antara INI-IPPAT Rembang sebagaimana Harmonisasi antara Pengwil INI-IPPAT Jawa Tengah saat ini,”imbuh Benny. (ars/red)