PATI, INDONESIAPUBLISHER.COM – Perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 H yang dilaksanakan pada Selasa, 20 Juli 2021 lalu terpaksa melaksanakan sholat Id di rumah masing-masing, meski tidak sedikit juga ada yang melaksanakan sholat Id di beberapa Masjid.
Terutama bagi masyarakat yang berada di wilayah zona PPKM Darurat. Masyarakat tidak bisa menjalankan sholat Id di masjid sebagai langkah untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Menurut Notaris-PPAT di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, AB. Purwanto,SH,M.Kn dalam perbincangannya dengan INDONESIAPUBLISHER.COM pada Kamis (22/7/2021) menuturkan, Di masa pandemi Covid-19 dalam suasana Idul Adha 2021 ini, kita harus tetap bersabar dan ikhtiar lahir batin kepada Allah SWT.
Lebih lanjut AB.Purwanto yang juga selaku Koordinator Bidang Pengabdian Masyarakat Pengurus Pusat Notaris Muslim Indonesia ( NMI) menguraikan, sebagaimana anjuran maupun arahan dari Kemenag RI yang mengajak umat muslim di wilayah zona merah dan oranye PPKM Darurat untuk melakukan Takbiran dan Sholat Id dari rumah
“Semoga Allah memberikan petunjuk agar kita bisa berada di jalan yang lurus dan Allah memberikan kekuatan, kesabaran kepada kita semua dalam menjalani ujian di masa pandemi Covid-19 ini”,jelasnya.
AB. Purwanto menuturkan lagi, namun demikian, ini tidak mengurangi rasa syukur karena Allah masih memberikan kesehatan kepada seluruh anggota keluarga kita dengan nikmat kesehatan dan umur panjang. Dengan bersyukur, seraya mengucapkan Alhamdulillah, kita berharap Allah terus menambah nikmat kita bersama, sebagaimana firman-Nya dalam surat Ibrahim ayat 7:
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌۭ
(La in syakartum la aziidan-nakum wa la in kafartum inna ‘adzaabii lasyadiid)
Artinya: “Jika kalian bersyukur, maka sungguh Aku akan tambah untuk kalian (akan nikmat). Dan jika kalian kufur, sesungguhnya siksa-Ku sangatlah pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Wabah Covid-19 masih ada di muka bumi, termasuk kampung halaman kita. Wabah ini adalah ujian dari Allah. Untuk itu, kita harus terus bersabar, tidak boleh putus asa dan menyerah. Usaha dan ikhtiyar harus terus dilakukan dengan melaksanakan protokol kesehatan sebaik-baiknya.
Amalan ibadah juga terus kita tingkatkan, misalnya salat, meski sementara waktu dilakukan di rumah, puasa, dan ibadah lainnya. Juga tidak kalah penting adalah berbagi kebaikan pada semua orang, saling menolong dengan saudara, dan tetangga kita.
“Jikalau ada tetangga kita yang kebetulan saat ini terpapar Covid-19, mari kita ulurkan tangan untuk membantu dan menolong mereka, bukan malah dikucilkan. Harta yang saat ini kita miliki sesungguhnya harus kita bersihkan dengan cara kita bersedekah kepada sesama yang membutuhkan”,tuturnya.
Menurut AB.Purwanto, bahwa Ikhtiyar lahir harus terus dilakukan, menjaga kesehatan, mematuhi aturan pemerintah dengan melaksanakan prokes dan disiplin 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. Upaya ini mari kita sempurnakan dengan tawakkal dan berdoa kepada Allah sang Maha Kholiq, kepada Allah sang Maha Rahman dan Rahim.
Ia menguraikan lagi, jangan pernah merasa bosan, lelah dalam berdoa. Sebab, dengan do’a, kita berharap Allah memberikan keselamatan pada anggota keluarga kita, tetangga kita, negara tercinta kita bahkan seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini, keselamtan dunia dan keselamatan akhirat.
رَبَّنَا آتِناَ فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
(Rabbanaa aatinaa fid-dunyaaa hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban-naar)
Artinya: “Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami di dunia ini akan kebaikan dan begitu pula di akhirat akan kebaikan. Dan lindungilah kami dari adzab neraka.” (ars/red)