MAGELANG,INDONESIAPUBLISHER.COM- Masyarakat diimbau dapat mengenali calon pemimpinnya di masa yang akan datang. Seperti yang akan terjadi pada Pemilihan Ketua Umum (Pilkum) Ikatan Notaris Indonesia (Ketum INI) yang direncanakan Kongres INI akan digelar di Kota Bandung,Jawa Barat pada akhir tahun 2022 nanti.
Meski nama-nama Bakal Calon Ketum INI nanti yang bakal diusung dan ditetapkan menjadi Calon Ketua Umum INI pada Pra Kongres INI nantinya sudah mengemuka dipermukaan” seperti ada nama : Tri Firdaus Akbarsyah,SH (kini menjabat Sekum PP INI), Dr.Irfan Ardiansyah,SH,LLM (kini Ketua Pengwil Jabar INI),Otty Hari Chandra Ubayani,SH,MH (kini Sekum PP IPPAT), Julius Purnawan,SH,M.Si dan Ruli Iskandar,SH (kini Ketua Pengwil INI-IPPAT DKI Jakarta).
Hal itu dikatakan oleh Notaris-PPAT di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah,Ladrang Kunto Anuraga,SH,Sp.Not. kepada INDONESIAPUBLISHER.COM saat ditemui di Kota Magelang baru-baru ini.
Menurutnya, saat ini masyarakat khususnya di dunia Notaris seluruh Indonesia telah bisa menilai, pemimpin mereka (Calon Ketum INI) yang dihasilkan hanya dari pencitraan di media massa. Namun belum bisa menilai secara nyata profil dari figur calon pemimpin tersebut.
“Kita harus mengenali calon-calon pemimpin kita, Karena kita tak ingin menikmati pemimpin hasil pencitraan semata,” kata Ladrang.
Dia berharap, masyarakat (seluruh anggota INI) bisa mengambil hikmah dari pemilu/Kongres INI sebelumnya. “Maka kita tidak boleh lagi memilih pemimpin yang hanya mengedepankan pencitraan saja,” tuturnya.
.Ladrang menjelaskan, jika mau memilih pemimpin ya jangan seperti “beli kucing dalam karung” dong. Tak tahu kualitasnya hanya terkesima saja sepntas karena ‘cashingnya’ semata buah dari pencitraan semata.
Ladrang Kunto Anuraga menguraikan lagi,memang memasuki bulan Juni 2022 ini, tahun ini adalah tahun yang panas sebab berkaitan dengan hiruk-pikuk “perpolitikan di jagad Notaris Indonesia”. Tahun “pemilu Ketua Umum” Ikatan Notaris Indonesia. Sebetulnya kita itu mau rebut apa mau pesta.
Lebih lanjut dikatakan Ladrang kembali, jika pada Pemilihan Umum Ketum INI nanti yang sedianya bakal dihelat pada akhir tahun 2022 ini di Kota Bandung,Jawa Barat, sejatinya mau kita setting ‘ribut’ apa ‘pesta’? jika semua sepakat mau diseting ‘ribut’ tentu semua akan semakin ‘ambyar’. Namun sebaliknya, jika kita semua niatnya akan menjadikan Kongres INI di Bandung sebagai suatu ‘pesta’maka marilah semua itu kita sambut dengan nuansa penuh suka cita bersama.
Apapaun dan siapapun nanti yang menang sebagai Ketua Umum INI periode tiga tahun mendatang, ujar Ladrang, dia akan menjadi panutan, menjadi pemimpin, menjadi pemersatu. Itu bagaimana nanti para Bakal Calon Ketua Umum (Bacakum) INI bisa lebih memperkenalkan diri ke seluruh konstituennya yaitu seluruh anggota Notaris di tanah air.
Adapun ketika misalkan, ucap Ladrang Kunto Anuraga lagi, para Bacakum INI mendatangi setiap daerah Kota/Kabupaten dalam rangka kampanye, ‘tebar pesona’, atau istilahnya turun gunung guna meraih simpati pendukungnya dalam rangka mendulang kontribusi perolehan suara pada saat Kongres INI nanti, baik kubu petahana saat ini atau kubu seberang ataukah ada beberapa kubu Bacakum INI lainnya, lha maka inilah yang perlu dan patut dibahas dan menjadi masalah untuk diperbincamgkan disini.
Menurut Ladrang, missal : Si Bacakum A akan memasuki suatu provinsi atau daerah, oh itu ternyata basis massanya si ‘Noni’ misalnya. Maka harus ‘hati-hati’. Dengan harus pasang kuda-kuda. Apakah mungkin sikon sudah tidak nyaman. Jadi,ibarat bertamu bukan untuk bersilaturahmi,tapi sebagai ‘dep colector’ atau datang dengan hati yang panas.
Tapi jika sudah diniati silatutahmi oleh Bacakum INI tadi,walaupun mungkin lawannya si Noni tadi tahu bahwa itu bukan basisnya ya kita enjoi aja. Dengan cara ‘kulonuwun’ siapa tahu bisa menarik simpati pendukungnya si Noni,siapa tahu bisa berpindah. Kenapa kok berpindah?oh ternyata si Bacakum tersebut bisa lebih bersimpatik dan ternyata ayo bisa saling adu program. Karena saya yakin semua Bacakum INI yang akan kita pilih pada Kongres INI di Bandung nanti, sudah tidak waktunya lagi untuk ‘PANSOS” (Panjat Sosial) tapi mereka sudah sangat mumpuni.
Maka urai Ladrang lagi, inilah sejatinya ajang pembuktian kalian semuanya siapapun itu buktikan bahwa beliau-beliau para Bacakum INI itu bahwa “saya layak apa nggak sih” atau teman-teman mempromosikan diri maju sebagai Bacakum INI.Jadi tolong disini jangan lagi nanti malah membuat ‘square-square’ atau kotak-kotak, tapi bisa menyatukan seluruh anggota INI di Indonesia.
Harapan Ladrang, yaitu siapapun yang nanti jadi Ketum INI, maka jadilah Langit atau Laut. Tapi kalau saya boleh memilih jadilah saya memilih untukmenjadi laut.karena apa?laut itu mampu menerima segala air ‘comberan’,air yang jernih maupun air yang berwarna kebiru-biruan. dari segala sungai se-Indonesia menjadi satu. Bisa menenangkan seluruh anggota, dan bisa mempersatukan seluruh anggota INI.
“KetumI INI terpilih yang akan datang saya harap bisa “ngemong” seluruh anggota, bisa ‘ngayemi’ dan bisa ‘ngayomi’ semua anggotanya. Jangan hanya membela secara sepihak kepada pendukungnya saja. Namun bisa mempersatukan dari semua pihak. Bila perlu bisa merangkul kubu lawan untuk dimasukkan dalam jajaran cabinet kepengurusannya. Yang terpenting, memperkecil terjadinya polarisasi atau ‘jarak/gab ‘disana-sana. Sehingga kita semua bisa utuh, solid,kompak,guyub, bisa rukun bagai keluarga”,imbuhnya lagi.(jay/red)