DEMAK, INDONESIAPUBLISHER.COM – Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-93 pada 28 Oktober 2021 masih dalam suasana pandemi Covid-19. Sama seperti tahun lalu, peringatan Sumpah Pemuda digelar dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Berdasarkan panduan penyelenggaraan Hari Sumpah Pemuda 2021 yang dikeluarkan Kemenpora, tadi pagi telah digelar secara nasional di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Perwakilan Indonesia di luar negeri. Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 ini diselenggarakan secara terarah dan terpadu dengan membentuk panitia pada setiap tingkatan mulai dari panitia nasional hingga panitia tingkat provinsi.
Upacara bendera peringatan Hari Sumpah Pemuda juga telah usai digelar di beberapa wilayah dengan syarat: 1. Dilaksanakan di zona hijau atau daerah/wilayah pada PPKM level I dengan pertimbangan di daerah/wilayah; 2. Acara peringatan HSP Ke-93 Tahun 2021 yang dilaksanakan dalam bentuk Upacara Bendera sesuai dengan protokol Covid-19; 3. Ditetapkan oleh Pimpinan Daerah; 4. Berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat; 5. Menjaga protokol Covid-19 secara ketat.
Menurut salah seorang tokoh pemuda dari kalangan profesi Notaris-PPAT di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Abdul Yahya,SH,M.Kn saat perbincangannya dengan INDONESIAPUBLISHER.COM di alun-alun Kota Demak pada Kamis (28/10/2021) menyatakan, yang saya tahu dan saya baca berdasarkan aturan pemerintah, apabila upacara tidak dapat dilakukan di lapangan terbuka, maka dapat dilaksanakan di ruang tertutup dengan Bendera Merah Putih terlebih dahulu sudah berkibar di atas tiang (pengibaran bendera tidak dilaksanakan).
Abdul Yahya kembali menguraikan, acara pokok diikuti dengan penyesuaian acara seperlunya atau sesuai keperluan daerah masing-masing. Upacara tingkat nasional dapat dilakukan oleh masing-masing instansi pemerintah atau swasta tingkat nasional, termasuk daerah yang telah disepakati dan ditunjuk untuk peringatan acara puncak Hari Sumpah Pemuda.
Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan dilaksanakan oleh pemerintah daerah/organisasi/lembaga swasta setempat. Di luar negeri dilaksanakan oleh masing-masing Kantor Perwakilan RI setempat. Puncak acara peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-93 Tahun 2021 secara nasional dilaksanakan Kementerian Pemuda dan Olahraga secara virtual yang disiarkan secara lansung melalui stasiun televisi nasional. Logo dan Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2021 Hari Sumpah Pemuda tahun ini mengusung tema “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh.” Tema ini tertera di logo Hari Sumpah Pemuda ke-93. Bersatu artinya spirit persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia. Bangkit bermakna Pemuda sebagai spirit partisipasi kaum muda untuk bangkit melawan pandemi Covid-19. Sedangkan Tumbuh berarti upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi dengan semangat kewirausahaan pemuda. Sementara Hari Sumpah Pemuda menggunakan logo angka 93 yang ditulis sambung atau tanpa putus. Arti logo ini yaitu komitmen pemuda Indonesia untuk BERSATU dalam melawan pandemi Covid-19.
REFLEKSI DARI HARI SUMPAH PEMUDA KE-93 HARUS DITANAMKAN PADA PELAKSANAAN KONFERWIL IPPAT JATENG DI SEMARANG
Sedangkan saat ditanya terkait apakah ada keterkaitan antara Hari Jadi Sumpah Pemuda Ke-93 Tahun pada tanggal 21 Oktober 2021 dengan mengusung tema “BERSATU,BANGKIT DAN TUMBUH”,dengan tegas Abdul Yahya,SH,M.Kn yang juga sebagai Pengurus Wilayah Jawa Tengah Ikatan Notaris Indonesia ( Pengwil Jateng INI) ini menuturkan lagi, yang jelas ada dong.
Abdul Yahya,SH,M.Kn menandaskan, seorang Calon Ketua Pengwil IPPAT Jateng ke depan kudu bisa menyatukan seluruh lokomotif gerbong Organisasi Pengwil IPPAT Jateng, bersatu padu membuat organisasi IPPAT Jateng solid, kompak dan kuat. Sehingga Pengwil IPPAT Jateng semakin disegani,dihargai dan punya burguinning position/nilai tawar yang tinggi dengan pihak lain.
Seorang Pemimpin di Pengwil IPPAT Jateng ke depan harus berintegritas, tegas, cerdas/smarth, punya jejaring yang luas/networking dengan pihak manapun/institusi terkait, visioner, intuitif, punya volkges / jiwa bangsa dan bisa membangun dan mebangkitkan semangat para penmgurus dan seluruh anggota Pengwil IPPAT Jateng.
Selanjutnya urai Abdul Yahya lagi, seorang pemimpin atau Ketua Pengwil IPPAT Jateng ke depan harus bisa membuat organisasi IPPAT Jateng untuk terus tumbuh dan berkembang. Punya rekam jejak dalam membantu rekan-rekan anggota PPAT yang tersandung persoalan hukum, bisa memberikan solusi penyelesaian persoalan yang dihadapi. Jangan hanya mau disetir/ dikendalikan bawahannya dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga tidak tahu kondisi riil dilapangan yang sejatinya sedang menimpa para anggotanya.
Abdul Yahya mengungkapkan, Ketua Pengwil IPPAT Jateng ke depan harus mapan dalam segala hal, multi talenta, dan kudu mampu piawai dalam “Meng-Orkestra” maju dan berkembangnya organisasi IPPAT Jateng, mau dibawa kemana Pengwil Jateng ke depan, itu harus jelas, bisa menata hubungan internal dan eksternal organisasi IPPAT Jateng dengan matang dan professional serta handal.
Menutup wawancaranya, Abdul Yahya meminta kepada semua pihak yang terlibat dalam kepanitiaan Konferwil IPPAT Jateng besok hari Rabu, tanggal 3 November 2021 di Kota Semarang agar menjalankan tugasnya secara baik, bersikap independen, tidak boleh berat sebelah dan tetap jaga fairplay .sportifitas dan hindari kecurangan sedikitpun dalam pelaksanaan Konferwil IPPAT Jateng nanti. Dan mari bersama-sama mensukseskan gealaran Konferwil secara jujur,adil, demokratis, lancar, aman, kondusif. (adi/red)