MUNTILAN, INDONESIAPUBLISHER.COM – Setiap menjelang perhelatan Akbar pemilihan umum dalam hal ini Kongres Ikatan Notaris Indonesia (INI) maupun Kongres Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) bahkan hingga pelaksanaan acara Konferensi Wilayah (Konferwil) INI – IPPAT, apalagi lebih kurang seminggu ke depan Pengwil IPPAT Jawa Tengah berencana menggelar Konferwil IPPAT dengan agenda tunggal memilih Ketua Pengwil IPPAT dan anggota Majelis Kehormatan Wilayah (MKW) IPPAT Jateng yang bertempat di The Sunan Hotel, Kota Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 23 Oktober 2021 mendatang.
Berdasarkan penelusuran indonesiapublisher.com di lapangan, rupanya “pola-pola tradisi dan lagu lama” berbentuk hoax-hoax dengan black campaign (kampanye hitam) untuk menyerang/menjatuhkan lawan politik dari kubu lawan terkadang acapkali masih digunakan. Seperti yang sudah-sudah mereka kerap mengusung dan menggoreng isu-isu hoax tersebut berupa isu serangan menyangkut “Suku, Ras, Agama dan Keyakinan Politik “SARAPOL” dimana isu ini sangat sensitive sekali yang ke depan bila dibiarkan terus berhembus akan membawa preseden buruk bagi jalannya iklim demokrasi acapkali dilakukan Kongres INI-IPPAT bahkan sampai kepada Konferwil INI maupun IPPAT.
Khawatir guna mencegah terjadinya sebuah polarisasi dan pengkotak-kotakan/kubu-kubuan di Komunitas organisasi INI maupun IPPAT di Indonesia, salah seorang tokoh Notaris-PPAT senior di Jawa Tengah dan DIY yang ketokohannya sangat disegani oleh para yunior khususnya di wilayah Kota dan Kabupaten Magelang, Stefanus Artanto,SH pada kesempatan hari Rabu (13/10/2021) dalam wawancaranya dengan indonesiapublisher.com di kediamannya Pendopo Ciptawening Kawasan Kota Muntilan,Kabupaten Magelang yang sangat luas, asri, hijau dan sejuk itu menyatakan, isu-isu mengusung Suku, Agama, Ras dan menyinggung keyakinan politik (SARAPOL) dalam rivalitas menjelang kontestasi Pemiliahan Ketua Pengwil IPPAT Jateng periode kedepan,menurut saya kok sebuah jualan yang usang yang sudah tidak laku ditawarkan ke IPPAT dan sangat tidak relevan lagi di zaman maju dan digital seperti saat ini.
“Kita ini para Notaris-PPAT kan termasuk tergolong kaum intelek, cerdik pandai, berpendidikan tinggi, yang kudu harus bisa bisa menjunjung tinggi harkat, martabat, kehormatan selaku Pejabat Umum yang diangkat dan disumpah oleh Negara dan pemerintah yang menjadi pelayanan masyarakat.
Jadi,sekali lagi, pada kesempatan ini, saya mewanti-wanti kepada rekan-rekan Notaris-PPAT untuk berbuat, bersikap dan bertutur katalah serta bertingkah polahlah yang dewasa, bijaksana, baik, benar, sesuai dengan koridor aturan yang ditentukan Undang-Undang, sebaliknya, jangan bikin isu-isu hoax murahan hanya untuk menyerang/menjatuhkan misalnya kubu A maupun kubu si B demi meraih ambisi nafsu syahawat politiknya agar kubunya menang,”tegasnya.
Stefanus Artanto yang juga Ketua Korwil IPPAT wilayah Kedu tersebut menilai, jika mau bertanding/bersaing dan berkompetisi, bersainglah secara sehat dan jantan. Dan jika kalah, maka kalahlah secara terhormat, legowo, jangan jadi pecundang. Jika jadi pemenang, jadilah pemenang yang bijak,jangan sombong, merangkul lawan politiknya, sehingga organisasi IPPAT harapannya bisa tumbuh besar,maju dan jaya dan semakin dicintai seluruh anggotanya.
“Apa perlu disyaratkan wajib LEMHANAS bagi seluruh anggota PPAT di Indonesia,”jelas Artanto.
Yang terpenting lagi ,kata Artanto, tolong di sini jangan coba-coba otak-atik dan rusak empat pilar kebangsaan, yakni : Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui Kampanye Calon Ketua Pengwil IPPAT, terutama menjelang perhelatan acara Konferwil IPPAT Jateng besok.
“Dan ironisnya, menurut saya, siapa pelakunya? orangnya atau pelakunya ya masih itu-itu saja sejak dulu, yang kemarok dan ambisius untuk menduduki jabatan, dan bahkan ingin cari panggung, bahkan demam panggung,”imbuhnya.
Mengakhiri wawancaranya, Artanto juga menguraikan lagi, jadi, saya rasa , anggota IPPAT yang punya hati nurani, cinta organisasi IPPAT, bersikaplah dengan dewasa, cerdas, kreatif dan inovatif, pastinya dalam perhelatan acara Konferwil IPPAT Jateng di Solo mendatang, pastinya saya harap tidak akan salah pilih dalam memilih Ketua Pengwil IPPAT Jateng nanti. Mereka pasti telah paham dan berpikir panjang memakai kepala dingin, mereka akan paham dengan pemimpin yang diinginkannya, yang mana pemimpin tersebut harus punya jejaring /link yang kuat, bisa ngemong, ngayomi dan ngayemi anggotanya. Bisa memproteksi anggota saat ada masalah, (ars/red)