VOC atau Vereenigde Oostindische Compagnie adalah salah satu perusahaan multinasional pertama di dunia yang dibentuk oleh para pedagang Belanda. Perusahaan ini memegang monopoli perdagangan di wilayah Hindia Timur pada abad ke-17 dan ke-18, dan memiliki pengaruh besar terhadap sejarah Indonesia.
Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang VOC, mulai dari sejarah pendiriannya dan tujuannya, hingga dampaknya terhadap Indonesia. Kita juga akan membahas tentang beberapa tokoh penting dalam sejarah VOC dan warisannya di Indonesia.
VOC didirikan pada tahun 1602 oleh sekelompok pedagang Belanda yang dikenal sebagai “Heeren XVII” (Dewan Tujuh Belas). Tujuan utama pendirian VOC adalah untuk mengendalikan perdagangan rempah-rempah di Hindia Timur, yang saat itu merupakan komoditas yang sangat berharga di Eropa. VOC juga memiliki beberapa tujuan lain, termasuk untuk memperluas wilayah kekuasaan Belanda di Hindia Timur, dan untuk menyebarkan agama Kristen di wilayah tersebut.
VOC adalah
Perusahaan dagang Belanda yang berkuasa di Hindia Timur.
- Didirikan pada tahun 1602.
- Monopoli perdagangan rempah-rempah.
- Tujuan: keuntungan dan kekuasaan.
- Berpengaruh besar pada sejarah Indonesia.
- Memiliki wilayah kekuasaan di Indonesia.
- Melakukan pelayaran dan perdagangan.
- Meninggalkan warisan berupa kota, pelabuhan, dan infrastruktur.
- Berakhir pada tahun 1799.
VOC merupakan salah satu perusahaan dagang yang paling sukses dalam sejarah, dan memiliki dampak yang besar terhadap Indonesia. Perusahaan ini memperkenalkan sistem ekonomi kapitalis ke Indonesia, dan juga memperkenalkan beberapa tanaman pertanian baru, seperti kopi dan tebu.
Didirikan pada tahun 1602.
VOC didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 oleh sekelompok pedagang Belanda yang dikenal sebagai “Heeren XVII” (Dewan Tujuh Belas). Tujuan utama pendirian VOC adalah untuk mengendalikan perdagangan rempah-rempah di Hindia Timur, yang saat itu merupakan komoditas yang sangat berharga di Eropa. VOC juga memiliki beberapa tujuan lain, termasuk untuk memperluas wilayah kekuasaan Belanda di Hindia Timur, dan untuk menyebarkan agama Kristen di wilayah tersebut.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, VOC diberikan hak monopoli oleh pemerintah Belanda untuk melakukan perdagangan di wilayah Hindia Timur. Artinya, hanya VOC yang boleh melakukan perdagangan di wilayah tersebut, dan perusahaan lain tidak diperbolehkan untuk bersaing dengan VOC. Monopoli ini memberikan VOC keuntungan yang sangat besar, dan memungkinkan perusahaan untuk tumbuh dengan cepat.
Dalam waktu singkat, VOC menjadi salah satu perusahaan dagang terbesar dan terkuat di dunia. Perusahaan ini memiliki armada kapal yang besar, dan memiliki kantor-kantor dagang di seluruh dunia. VOC juga memiliki wilayah kekuasaan sendiri di Hindia Timur, termasuk Indonesia. Wilayah kekuasaan VOC meliputi sebagian besar wilayah Indonesia saat ini, termasuk Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
VOC memiliki pengaruh yang besar terhadap sejarah Indonesia. Perusahaan ini memperkenalkan sistem ekonomi kapitalis ke Indonesia, dan juga memperkenalkan beberapa tanaman pertanian baru, seperti kopi dan tebu. VOC juga membangun beberapa kota dan pelabuhan di Indonesia, termasuk Batavia (Jakarta) dan Surabaya. Namun, VOC juga melakukan eksploitasi terhadap penduduk Indonesia, dan seringkali menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan-tujuannya.
VOC berakhir pada tahun 1799, setelah perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Namun, warisan VOC masih dapat dilihat di Indonesia hingga saat ini. Beberapa kota dan pelabuhan yang dibangun oleh VOC masih berdiri hingga saat ini, dan beberapa tanaman pertanian yang diperkenalkan oleh VOC masih menjadi komoditas penting di Indonesia.
Monopoli perdagangan rempah-rempah.
Salah satu tujuan utama pendirian VOC adalah untuk mengendalikan perdagangan rempah-rempah di Hindia Timur. Rempah-rempah merupakan komoditas yang sangat berharga di Eropa pada abad ke-17 dan ke-18, dan VOC ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari perdagangan rempah-rempah.
- Hak monopoli:
VOC diberikan hak monopoli oleh pemerintah Belanda untuk melakukan perdagangan rempah-rempah di Hindia Timur. Artinya, hanya VOC yang boleh melakukan perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut, dan perusahaan lain tidak diperbolehkan untuk bersaing dengan VOC.
- Pengendalian harga:
VOC menggunakan hak monopolinya untuk mengendalikan harga rempah-rempah. Perusahaan ini membeli rempah-rempah dari petani dengan harga yang murah, dan kemudian menjualnya kembali ke Eropa dengan harga yang tinggi. VOC juga melakukan praktik monopoli lainnya, seperti membatasi produksi rempah-rempah dan menghancurkan tanaman rempah-rempah milik petani.
- Perebutan wilayah:
Untuk mendapatkan rempah-rempah, VOC seringkali harus bersaing dengan perusahaan dagang lain, seperti Portugis dan Inggris. VOC juga harus bersaing dengan kerajaan-kerajaan lokal di Indonesia. VOC tidak segan-segan untuk menggunakan kekerasan untuk mendapatkan rempah-rempah dan wilayah penghasil rempah-rempah.
- Dampak terhadap Indonesia:
Monopoli perdagangan rempah-rempah oleh VOC berdampak besar terhadap Indonesia. VOC mengeksploitasi petani dan kerajaan-kerajaan lokal di Indonesia untuk mendapatkan rempah-rempah. VOC juga melakukan praktik monopoli lainnya yang merugikan petani dan pedagang lokal. Monopoli perdagangan rempah-rempah oleh VOC menjadi salah satu penyebab terjadinya penjajahan Belanda di Indonesia.
Monopoli perdagangan rempah-rempah oleh VOC berakhir pada tahun 1799, setelah perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Namun, dampak monopoli perdagangan rempah-rempah oleh VOC masih dapat dirasakan hingga saat ini. Indonesia masih menjadi salah satu negara penghasil rempah-rempah terbesar di dunia, dan rempah-rempah masih menjadi komoditas penting dalam perdagangan internasional.
Tujuan: keuntungan dan kekuasaan.
VOC didirikan dengan tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari perdagangan rempah-rempah di Hindia Timur. Rempah-rempah merupakan komoditas yang sangat berharga di Eropa pada abad ke-17 dan ke-18, dan VOC ingin mendapatkan keuntungan dari perdagangan rempah-rempah tersebut.
Selain keuntungan, VOC juga memiliki tujuan untuk mendapatkan kekuasaan di Hindia Timur. VOC ingin mengendalikan perdagangan di wilayah tersebut, dan juga ingin memperluas wilayah kekuasaannya. VOC tidak segan-segan untuk menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
VOC berhasil mencapai tujuan-tujuannya. Perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan dagang terbesar dan terkuat di dunia, dan memiliki wilayah kekuasaan yang luas di Hindia Timur. VOC juga berhasil mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari perdagangan rempah-rempah.
Namun, keuntungan dan kekuasaan VOC tidak datang tanpa代价. VOC melakukan eksploitasi terhadap penduduk Indonesia, dan seringkali menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan-tujuannya. VOC juga melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah, yang merugikan petani dan pedagang lokal.
Monopoli perdagangan rempah-rempah oleh VOC berakhir pada tahun 1799, setelah perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Namun, dampak monopoli perdagangan rempah-rempah oleh VOC masih dapat dirasakan hingga saat ini. Indonesia masih menjadi salah satu negara penghasil rempah-rempah terbesar di dunia, dan rempah-rempah masih menjadi komoditas penting dalam perdagangan internasional.
Berpengaruh besar pada sejarah Indonesia.
VOC memiliki pengaruh yang besar terhadap sejarah Indonesia. Perusahaan ini memperkenalkan sistem ekonomi kapitalis ke Indonesia, dan juga memperkenalkan beberapa tanaman pertanian baru, seperti kopi dan tebu. VOC juga membangun beberapa kota dan pelabuhan di Indonesia, termasuk Batavia (Jakarta) dan Surabaya.
Namun, VOC juga melakukan eksploitasi terhadap penduduk Indonesia, dan seringkali menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan-tujuannya. VOC juga melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah, yang merugikan petani dan pedagang lokal. Monopoli perdagangan rempah-rempah oleh VOC menjadi salah satu penyebab terjadinya penjajahan Belanda di Indonesia.
VOC berakhir pada tahun 1799, setelah perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Namun, warisan VOC masih dapat dilihat di Indonesia hingga saat ini. Beberapa kota dan pelabuhan yang dibangun oleh VOC masih berdiri hingga saat ini, dan beberapa tanaman pertanian yang diperkenalkan oleh VOC masih menjadi komoditas penting di Indonesia.
VOC juga meninggalkan warisan berupa sistem pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. Sistem pemerintahan kolonial Belanda ini berlangsung selama lebih dari 300 tahun, dan memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan politik Indonesia. Sistem pemerintahan kolonial Belanda berakhir pada tahun 1945, ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
VOC merupakan salah satu perusahaan dagang yang paling berpengaruh dalam sejarah dunia. Perusahaan ini memiliki dampak yang besar terhadap sejarah Indonesia, baik dampak positif maupun negatif. Warisan VOC masih dapat dilihat di Indonesia hingga saat ini, dan perusahaan ini masih menjadi salah satu topik yang menarik untuk dipelajari.
Memiliki wilayah kekuasaan di Indonesia.
VOC memiliki wilayah kekuasaan yang luas di Indonesia. Wilayah kekuasaan VOC meliputi sebagian besar wilayah Indonesia saat ini, termasuk Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
- Perebutan wilayah:
VOC mendapatkan wilayah kekuasaan di Indonesia melalui berbagai cara, termasuk peperangan, perjanjian, dan pembelian. VOC tidak segan-segan untuk menggunakan kekerasan untuk mendapatkan wilayah kekuasaan.
- Sistem pemerintahan kolonial:
VOC menerapkan sistem pemerintahan kolonial di wilayah kekuasaannya di Indonesia. Sistem pemerintahan kolonial ini berlangsung selama lebih dari 300 tahun, dan memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan politik Indonesia.
- Eksploitasi ekonomi:
VOC melakukan eksploitasi ekonomi terhadap wilayah kekuasaannya di Indonesia. Perusahaan ini memaksa petani untuk menanam tanaman ekspor, seperti kopi dan tebu. VOC juga melakukan monopoli perdagangan, yang merugikan petani dan pedagang lokal.
- Perlawanan rakyat Indonesia:
Rakyat Indonesia tidak tinggal diam terhadap eksploitasi ekonomi dan penindasan politik yang dilakukan oleh VOC. Rakyat Indonesia melakukan berbagai perlawanan terhadap VOC, termasuk pemberontakan dan perang gerilya.
VOC berakhir pada tahun 1799, setelah perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Namun, warisan VOC masih dapat dilihat di Indonesia hingga saat ini. Beberapa kota dan pelabuhan yang dibangun oleh VOC masih berdiri hingga saat ini, dan beberapa tanaman pertanian yang diperkenalkan oleh VOC masih menjadi komoditas penting di Indonesia.
Melakukan pelayaran dan perdagangan.
VOC melakukan pelayaran dan perdagangan di seluruh dunia, tetapi fokus utamanya adalah di wilayah Hindia Timur. VOC memiliki armada kapal yang besar, dan kapal-kapal VOC berlayar ke berbagai pelabuhan di Asia, Eropa, dan Afrika.
- Pelayaran:
VOC memiliki armada kapal yang besar, dan kapal-kapal VOC berlayar ke berbagai pelabuhan di Asia, Eropa, dan Afrika. Kapal-kapal VOC mengangkut berbagai macam barang, termasuk rempah-rempah, teh, kopi, dan sutra.
- Perdagangan:
VOC melakukan perdagangan dengan berbagai negara di Asia, Eropa, dan Afrika. Perusahaan ini menjual barang-barang yang diangkut oleh kapal-kapalnya, dan membeli barang-barang yang dibutuhkan oleh penduduk Hindia Timur.
- Monopoli perdagangan:
VOC memiliki hak monopoli untuk melakukan perdagangan di wilayah Hindia Timur. Artinya, hanya VOC yang boleh melakukan perdagangan di wilayah tersebut, dan perusahaan lain tidak diperbolehkan untuk bersaing dengan VOC.
- Dampak terhadap Indonesia:
Pelayaran dan perdagangan yang dilakukan oleh VOC memiliki dampak yang besar terhadap Indonesia. VOC memperkenalkan tanaman pertanian baru ke Indonesia, seperti kopi dan tebu. VOC juga membangun beberapa kota dan pelabuhan di Indonesia, termasuk Batavia (Jakarta) dan Surabaya.
VOC berakhir pada tahun 1799, setelah perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Namun, warisan VOC masih dapat dilihat di Indonesia hingga saat ini. Beberapa kota dan pelabuhan yang dibangun oleh VOC masih berdiri hingga saat ini, dan beberapa tanaman pertanian yang diperkenalkan oleh VOC masih menjadi komoditas penting di Indonesia.
Meninggalkan warisan berupa kota, pelabuhan, dan infrastruktur.
VOC meninggalkan warisan berupa kota, pelabuhan, dan infrastruktur di Indonesia. Kota-kota yang dibangun oleh VOC, seperti Batavia (Jakarta) dan Surabaya, masih berdiri hingga saat ini dan menjadi kota-kota besar di Indonesia.
- Kota:
VOC membangun beberapa kota di Indonesia, termasuk Batavia (Jakarta), Surabaya, dan Semarang. Kota-kota ini awalnya dibangun sebagai pusat perdagangan VOC, tetapi kemudian berkembang menjadi kota-kota besar dan penting di Indonesia.
- Pelabuhan:
VOC juga membangun beberapa pelabuhan di Indonesia, termasuk Pelabuhan Sunda Kelapa di Batavia (Jakarta) dan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Pelabuhan-pelabuhan ini awalnya digunakan untuk bongkar muat barang-barang dagangan VOC, tetapi kemudian menjadi pelabuhan-pelabuhan penting di Indonesia.
- Infrastruktur:
VOC juga membangun beberapa infrastruktur di Indonesia, seperti jalan raya dan jembatan. Infrastruktur ini dibangun untuk memudahkan transportasi barang-barang dagangan VOC, tetapi kemudian juga digunakan oleh penduduk Indonesia.
- Dampak terhadap Indonesia:
Kota, pelabuhan, dan infrastruktur yang dibangun oleh VOC memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan Indonesia. Kota-kota yang dibangun oleh VOC menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan, dan pelabuhan-pelabuhan yang dibangun oleh VOC menjadi pintu gerbang Indonesia ke dunia luar. Infrastruktur yang dibangun oleh VOC juga memudahkan transportasi barang dan orang di Indonesia.
VOC berakhir pada tahun 1799, setelah perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Namun, warisan VOC masih dapat dilihat di Indonesia hingga saat ini. Kota-kota, pelabuhan, dan infrastruktur yang dibangun oleh VOC masih berdiri hingga saat ini, dan masih digunakan oleh penduduk Indonesia.
Berakhir pada tahun 1799.
VOC berakhir pada tahun 1799, setelah perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kebangkrutan VOC, antara lain:
- Perang Napoleon:
Perang Napoleon yang terjadi pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 menyebabkan VOC mengalami kerugian besar. VOC kehilangan banyak kapal dan kargo dalam perang ini, dan juga kehilangan beberapa wilayah kekuasaannya di Hindia Timur.
- Korupsi:
Korupsi juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kebangkrutan VOC. Banyak pejabat VOC yang melakukan korupsi, dan hal ini menyebabkan perusahaan mengalami kerugian besar.
- Persaingan dengan perusahaan dagang lainnya:
VOC menghadapi persaingan yang ketat dari perusahaan dagang lainnya, seperti Inggris dan Belanda. Persaingan ini menyebabkan VOC kehilangan pangsa pasar dan mengalami kerugian.
- Kebijakan pemerintah Belanda:
Pemerintah Belanda juga mengambil beberapa kebijakan yang merugikan VOC. Misalnya, pemerintah Belanda menaikkan pajak yang harus dibayar oleh VOC, dan juga membatasi wilayah kekuasaan VOC.
Kombinasi dari faktor-faktor tersebut menyebabkan VOC mengalami kebangkrutan pada tahun 1799. Setelah VOC bangkrut, pemerintah Belanda mengambil alih wilayah kekuasaan VOC di Hindia Timur. Wilayah kekuasaan VOC kemudian menjadi wilayah jajahan Belanda di Indonesia.
FAQ
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang VOC:
Pertanyaan 1: Apa itu VOC?
VOC adalah singkatan dari Vereenigde Oostindische Compagnie, yang berarti Perusahaan Hindia Timur Belanda. VOC adalah perusahaan dagang Belanda yang didirikan pada tahun 1602.
Pertanyaan 2: Apa tujuan VOC?
Tujuan utama VOC adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari perdagangan rempah-rempah di Hindia Timur. VOC juga memiliki tujuan untuk mendapatkan kekuasaan di Hindia Timur.
Pertanyaan 3: Bagaimana VOC mendapatkan kekuasaan di Hindia Timur?
VOC mendapatkan kekuasaan di Hindia Timur melalui berbagai cara, termasuk peperangan, perjanjian, dan pembelian. VOC tidak segan-segan untuk menggunakan kekerasan untuk mendapatkan kekuasaan.
Pertanyaan 4: Apa dampak VOC terhadap Indonesia?
VOC memiliki dampak yang besar terhadap Indonesia, baik dampak positif maupun negatif. VOC memperkenalkan sistem ekonomi kapitalis ke Indonesia, dan juga memperkenalkan beberapa tanaman pertanian baru, seperti kopi dan tebu. VOC juga membangun beberapa kota dan pelabuhan di Indonesia, termasuk Batavia (Jakarta) dan Surabaya. Namun, VOC juga melakukan eksploitasi terhadap penduduk Indonesia, dan seringkali menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan-tujuannya.
Pertanyaan 5: Kapan VOC berakhir?
VOC berakhir pada tahun 1799, setelah perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan.
Pertanyaan 6: Apa warisan VOC di Indonesia?
VOC meninggalkan warisan berupa kota, pelabuhan, dan infrastruktur di Indonesia. Kota-kota yang dibangun oleh VOC, seperti Batavia (Jakarta) dan Surabaya, masih berdiri hingga saat ini dan menjadi kota-kota besar di Indonesia.
Pertanyaan 7: Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kebangkrutan VOC?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kebangkrutan VOC, antara lain Perang Napoleon, korupsi, persaingan dengan perusahaan dagang lainnya, dan kebijakan pemerintah Belanda.
Demikian beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang VOC. Semoga bermanfaat.
Selain informasi di atas, berikut ini adalah beberapa tips bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang VOC:
Tips
Berikut ini adalah beberapa tips bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang VOC:
1. Kunjungi museum dan situs sejarah VOC:
Ada beberapa museum dan situs sejarah VOC yang dapat Anda kunjungi untuk mempelajari lebih lanjut tentang perusahaan dagang Belanda ini. Beberapa museum dan situs sejarah VOC yang terkenal antara lain Museum VOC di Jakarta, Museum Bahari di Jakarta, dan Benteng VOC di Ambon.
2. Baca buku dan artikel tentang VOC:
Ada banyak buku dan artikel tentang VOC yang dapat Anda baca untuk mempelajari lebih lanjut tentang perusahaan dagang Belanda ini. Beberapa buku dan artikel tentang VOC yang terkenal antara lain “VOC: Perusahaan Dagang Belanda yang Berkuasa di Hindia Timur” karya Peter Borschberg, “Sejarah VOC” karya J.E. Van Lohuizen-De Leeuw, dan “Artikel tentang VOC” karya Mona Lohanda.
3. Tonton film dan dokumenter tentang VOC:
Ada beberapa film dan dokumenter tentang VOC yang dapat Anda tonton untuk mempelajari lebih lanjut tentang perusahaan dagang Belanda ini. Beberapa film dan dokumenter tentang VOC yang terkenal antara lain “Jan Pieterszoon Coen: Gubernur Jenderal VOC yang Kontroversial” (2017), “VOC: Perusahaan Dagang Belanda yang Berkuasa di Hindia Timur” (2018), dan “Artikel tentang VOC” karya Budi Setyanto.
4. Ikuti tur sejarah VOC:
Ada beberapa tur sejarah VOC yang dapat Anda ikuti untuk mempelajari lebih lanjut tentang perusahaan dagang Belanda ini. Beberapa tur sejarah VOC yang terkenal antara lain “Tur Sejarah VOC di Batavia” (Jakarta), “Tur Sejarah VOC di Surabaya”, dan “Tur Sejarah VOC di Ambon”.
Demikian beberapa tips bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang VOC. Semoga bermanfaat.
Demikian informasi tentang VOC. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang perusahaan dagang Belanda yang pernah berkuasa di Hindia Timur ini.
Conclusion
VOC adalah perusahaan dagang Belanda yang pernah berkuasa di Hindia Timur pada abad ke-17 dan ke-18. VOC memiliki pengaruh yang besar terhadap sejarah Indonesia, baik dampak positif maupun negatif. VOC memperkenalkan sistem ekonomi kapitalis ke Indonesia, dan juga memperkenalkan beberapa tanaman pertanian baru, seperti kopi dan tebu. VOC juga membangun beberapa kota dan pelabuhan di Indonesia, termasuk Batavia (Jakarta) dan Surabaya. Namun, VOC juga melakukan eksploitasi terhadap penduduk Indonesia, dan seringkali menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan-tujuannya.
VOC berakhir pada tahun 1799, setelah perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Namun, warisan VOC masih dapat dilihat di Indonesia hingga saat ini. Kota-kota yang dibangun oleh VOC, seperti Batavia (Jakarta) dan Surabaya, masih berdiri hingga saat ini dan menjadi kota-kota besar di Indonesia. Tanaman pertanian yang diperkenalkan oleh VOC, seperti kopi dan tebu, masih menjadi komoditas penting di Indonesia. Sistem ekonomi kapitalis yang diperkenalkan oleh VOC juga masih menjadi sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia.
Demikian informasi tentang VOC. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang perusahaan dagang Belanda yang pernah berkuasa di Hindia Timur ini.