Laporan Reporter Jay Mulya Adi Negara dari Kota yang berjuluk dengan “Kota Minyak” Cilacap, Jawa Tengah
CILACAP – Sosok figur anak muda yang kreatif dan inovatif satu ini, yakni Ketua Cilacap Louhan Komunitas (CILOK), Indra Yudha Wijaya,SH,M.Kn mengakui, kalau Louhan ini sebenarnya adalah hobi lama terus muncul kembali, jadi buat saya ini nostalgia banget. Begini ceritanya, saya diawal tahun 2000 silam itu waktu masih menempuh pendidikan Notariat di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta kala itu sedang buming-bumingnya louhan.
Berikut ini Laporan Reporter indonesiapublisher.com Jay Mulya Adi Negara langsung dari Kota Cilacap, Jawa Tengah yang berkesempatan mewawancarai langsung Indra Yudha Wijaya,SH,M.Kn pada Sabtu, 15 Agustus 2020 ini.
Indra mengisahkan, cuma, saya dulu namanya mahasiswakan beli ikan Louhankan dengan penuh perjuangan dan menabung dengan proses waktu, kan kita belum bisa nyari duit seperti saat sekarang ini toh. Nah, uang saku atau uang makan dari orang tua itulah yang kita irit-irit kita tabung beli Louhan 1 dan seterusnya. Jadi dikamar kost itu ada akuarium. Sehingga memang bapak kost kala itu juga bingung, “kamu ini kamar kost kok isinya akuarium thok”.
Indra yang juga Ketua Pengda IPPAT Kabupaten Cilacap ini menuturkan lagi, tapi yang namanya seneng dan hobi ya, kan tidur sama louhan ibarat pacar lah kala itu. Lalu setelah menyelesaikan studi Notariat di Yogya dan dengan kesibukan Notaris-PPAT seperti saat ini, awal-awal merintis terbersit dipikiran saya tahun 2016 kemarin, saya iseng-iseng buka facebook Komunitas Louhan. Kan zaman sekarang asal smartphone digenggaman tangan, kita mau apa saja ada dan bisa. Jujur saja saya kaget, Louhan yang sekarang kok luar biasa begitu dinamisnya ya. Dulu warna merah saja nggak ada mutiaranya ya. Itu sudah termasuk sip banget lah, sekarang Louhan itu sudah dengan variasi dan rekayasa genetika yang luar biasa tambah indah lagi ya. Jadi rekayasa mereka itu menyilangkan dan louhan-louhan sekarang ini bertambah variasinya. Zaman dulu ada merah saja sudah bagus. Sekarang kelas itu turun dan sekarang ada trend namanya kamfa dari Thailand. Tapi sebenarnya Louhan itu Cuma terbagi menjadi dua cencu itu louhan asli Indonesia, matanya merah. Kalau kamfa ini ikan impor dari Thailand dan dia punya cirikhas matanya putih, semua punya plus minusnya.
Indra menjelaskan, bahwa ada dua jenis louhan ini yang untuk dikelas kontes itu ada. Ada yang jenis klasik itu tanpa ada mutiara, lalu golden best itu yang harus melalui mutasi. Jadi louhan itu ada mutasinya jelek banget tahu-tahu nanti berubah dan dengan selesainya mutasi itu dia lebih indah lagi warnanya. Ada lagi yang jenis ikan bonsai yang dikonteskan. Bentuknya bulat-bulat kayak koint tidak ada pangkalnya, kayak ikan cacat. Itu daya tarik saya kepada louhan, pastinya tiap hari kita pulang ke rumah ada akuarium terus lihat ikan agak fresh, mengurangi lelah, capek, kita bisa berkomunikasi ala louhan. Sebenarnya hobi itu tidak melihat ini lagi trend atau tidak. Karena saya memang seneng kepingin bernostalgia lagi dengan louhan.
Lalu berbicara tentang CILOK, jadi begini, karena kita awalnya berangkat dari media facebook ya. Lantas kita ngobrol-ngobrol ayo kita kopdar. Kebetulan di Cilacap itu belum ada komunitas Louhan. Maka terbentuklah CILOK (Cilacap Louhan Komunitas). Dan kebetulan saya ditunjuk sebagai ketua. Kalau Perkumpulan kan saya tahu persis Badan Hukumnya seperti apa. Bisa dilihat, itu belum ada hobi yang lain. Hanya di Louhanlah yang punya AD/ART dari Kemenkumham RI. Kalau anggota pengurus resmi CILOK Cuma 20 orang. Tapi kalau anggota yang seneng Louhan dari kita istilahnya yang di luar Cilacappun termasuk perantau segala macam, kita via wadah facebook ya lebih dari 1.000. Karena CILOK inikan kita ngambil teritorialnya Cilacap. Tapi orang cilacap itukan tidak stay di Cilacap saja, banyak yang di luar kota kayak Jabodetabek, Yogya dan lain-lain. Dan kita Alhamdulillah pernah ngadain event lomba di Cilacap, eventnya yaitu Akuatik dan Edukasi Expo 2019 bertempat di Gedung Darusalam Cilacap. Yang saat itu dibuka oleh Dinas Perikanan dan Wakil Bupati Cilacap. Jadi saya merangkul hobi, bareng-bareng kita bersinergi dengan komuntas Cupang, Akuatik, KOI, predator. Saya tambahkan edukasi, karena ada komunitas ikan yaitu batu akik.
Mengakhiri perbincangannya Indra yang juga hobi memelihara burung perkutut ini berharap mumpung selagi masih muda, ada waktu dan kesempatan maka salurkan hobi itu tentu kearah yang positif, syukur-syukur bisa juga mendatangkan peluang rizki, menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan sesama dan tentunya bisa bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar kita. ***
