Peran Komunikasi Guru dan Orangtua Siswa dalam Pembelajaran Daring dan Luring

Ruang Edukasi241 Views

Oleh : Nur Hayati, S.Pd.I

            Pada masa pandemi  Covid 19 kegiatan pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di sekolah beralih belajar di rumah. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan jarak jauh. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) itu dapat dilaksanakan satuan pendidikan dengan memilih pendekatan (daring, luring, atau kombinasi keduanya sesuai dengan ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana sekolah masing-masing.

            Kegiatan pembelajaran jarak jauh dibutuhkan adanya komunikasi yang intens antara guru dan orang tua siswa. Menurut Daryanto (2010: 58) dalam bukunya berjudul Media Pembelajaran, komunikasi adalah hakekat dari sebuah proses komunikasi adalah hasil (output) dan manfaat (outcome) dari proses kegiatan komunikasi tersebut. Hasil menunjukkan bahwa pesan tersebut dapat diterima dengan baik, lengkap dan jelas, oleh penerima pesan tanpa ada penyimpangan atau distorsi serta penerima pesan memberikan umpan balik (feedback) yang konsisten, selaras atau serasi terhadap pesan yang disampai-kan tersebut. Outcome menunjukan pada besarnya manfaat (benefit) yang dirasakan oleh penerima pesan setelah pesan tersebut disampaikan. Definisi yang lain menurut Arifin (2008:26-27) dalam bukunya berjudul Metodologi Penelitian Pendidikan  bahwa: “komunikasi adalah suatu proses yang membuat adanya kebersamaan bagi dua atau lebih orang yang semula dimonopoli oleh satu atau beberapa orang”. Perumusan ini bermaksud bahwa komunikasi yang baik dan efektif, adalah komunikasi yang mampu menciptakan kebersamaan arti bagi orang-orang yang terlibat.

            Dari definisi komunikasi di atas, terdapat hubungan yang positif dan signifikan guru dan orang tua dalam pembelajaran siswa model luring maupun daring . Antara guru dan orang tua sama –sama mempuyai peran dan kontribusi  besar dalam pembelajaran siswa. Orangtua yang membantu, membimbing dan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana bagi anak saat belajar di rumah.            Diantara manfaat keterlibatan orangtua di sekolah anak di antaranya dapat meningkatkan semangat anak dalam belajar. Hal ini akan berdampak positif pada perkembangan berbagai kemampuannya. Tentunya hal ini akan membantu guru dan memperlancar kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sedangkan guru meskipun berada di sekolah tetap mempunyai tanggung jawab yang besar bagi keberhasilan belajar siswanya meskipun tidak bertatap muka langsung. Asmani (2009: 27) dalam bukunya berjudul Manajemen Strategis Pendidikan Anak Usia Dini menyebutkan bahwa guru memiliki peran yang sangat besar dalam pendidikan, dipundaknya dibebani suatu tanggung jawab atas mutu pendidikan. Maka dari itu guru harus mengembangkan dirinya dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

            Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan guru dan orang tua dalam model pembelajaran  luring maupun daring. Pada pembelajaran luring maka guru menyiapkan media buku, modul, dan bahan ajar yang diserahkan berupa tugas pada siswa yang harus diserahkan pada guru setelah selesai dikerjakan siswa. Pada pembelajaran daring  guru dan orang tua menyiapkan sarana dan prasarana belajar anak, dapat berupa jaringan internet, ponsel, laptop. Guru harus menyampaikan setiap perkembangan yang dicapai siswa, demikian orang tuapun harus menyampaikan perkembangan belajar siswa di rumah. Guru dapat melakukan kunjungan ke rumah siswa untuk pengecekan dan pendampingan belajar, semua dilakukan sebagai upaya agar tujuan belajar dapat dicapai siswa secara maksimal.

Penulis adalah Guru PAI SD Negeri 01 Kalimas