‘Yang Terpenting, KLB Riau & Kongres INI Nanti Akrab, Meriah Dan Bersahabat’

Nasional338 Views

MUNTILAN, INDONESIAPUBLISHER. COM- Kongres Luar Biasa (KLB ) INI dan RP3 YD / Pra Kongres rencananya akan dilangsungkan secara offline bertempat di Labersa Grand Hotel Convention Center, Kota Pekanbaru, Riau pada tanggal 14 – 16 Juni 2022 mendatang, dengan 2 agenda yakni perubahan Anggaran Dasar dan Kode Etik Notaris. Poin paling pokok dalam perubahan itu menyangkut mengenai pemilihan secara nasional yang dapat dilakukan secara elektronik.

Pantauan dari INDONESIAPUBLISHER.COM nantinya, acara tersebut akan diurus oleh panitia pelaksana yang terdiri dari pengurus INI wilayah Riau dengan pengurus pusat INI sebagai steering committee. Sesuai keputusan Kongres XXIII di Makassar tahun 2019, KLB Tahun 2022 memiliki 2 agenda yang terdiri atas perubahan Anggaran Dasar (AD) dan perubahan Kode Etik Notaris. Penyusunan ulang itu dilakukan agar AD dan Kode Etik Notaris sesuai dengan perkembangan zaman.

Menanggapi hal tersebut, salah seorang tokoh senior Notaris- PPAT di Jawa Tengah dan DIY, Stefanus Artanto, SH dalam sesi wawancara BBS ( Bincang- Bincang Siang) dengan media ini pada Sabtu (11/6/2022) di kantornya kawasan Kota Muntilan, Kabupaten Magelang menyatakan, apapun itu yang terpenting pelaksanaan KLB INI Riau dan RP3YD/ Pra Kongres sampai pada perhelatan acara Kongres INI di Bandung pada akhir tahun 2022 mendatang, saya berharap bisa berjalan dengan meriah, akrab dan bersahabat.

Pasalnya, kata Notaris- PPAT yang lebih akrab disapa dengan panggilan Artanto tersebut, disini terdapat sejumlah ketentuan dalam Kode Etik Notaris yang dirasa sudah “ketinggalan” dan tidak bisa mengakomodir kondisi yang ada saat ini. Untuk itu, perubahan atau penyesuaian harus dilakukan. Apalagi, perubahan AD dan Kode Etik terakhir dilakukan pada KLB tahun 2015 di Banten atau tepatnya sekitar 7 tahun lalu.

“Poin paling pokok sebenarnya perubahan itu menyangkut mengenai pemilihan secara nasional. Kita selama ini pemilihan dilakukan oleh peserta yang hadir di kongres ya. Jadi hanya orang yang hadir di kongres ini yang boleh memilih,” kata dia. 

Namun ke depan harap Artanto, diwacanakan pemilihan ini bisa dilakukan secara elektronik dan bisa melibatkan semua anggota tanpa harus hadir ke dalam kongres. Apabila terdapat anggota yang tidak sempat menghadiri Kongres, ia tetap dapat menggunakan hak suaranya dengan memilih melalui perangkat elektronik yang ada. “Ini bisa ketika kita berada di kantor atau di tempat manapun. Para anggota akan tetap bisa turut serta memberi hak suaranya.”

Dari agenda acara yang saya tahu kata Artanto, setelah KLB yang mengubah AD dan ART, sambungnya, dilanjutkan rapat pleno pengrus pusat yang diperluas ( RP3 YD) dimana akan ada perubahan Anggaran Rumah Tangga (ART) dari INI. Kemudiian ada juga agenda untuk persiapan Kongres untuk pemilihan Ketua Umum. Kongres ini akan dilakukan setelah 6 bulan setelah rapat pleno atau pra-kongres setelah KLB Riau.

Artanto mengusulkan, jika boleh urun rembug dalam sesi wawancara ini kepada PP INI, Pada acara Pelaksanaan KLB INI & RP3 YD/ Pra Kongres Riau dan rencana Kongres INI di Bandung nanti, jika ada acara Malam Keakraban ( MAKRAB), mungkin bisa digelar pada hari pertama saja. Sebab pastinya, setelah selama lebih kurang dua tahun, kita tak bertemu karena pandemi, nuansa untuk saling ” Kangen- kangenan” antara rekan- rekan NOTARIS yang hadir diacara itu pasti akan terasa banget. Saling bersuka cita dan bertukar cerita. Untuk menjadi ajang menjalin tali silaturahmi dan komunikasi satu sama lain.

Dan yang saya tahu urai dia lagi, kini telah beredar nama- nama bursa Bakal Cakum INI, seperti ; Tri Firdaus Akbarsyah, Irfan Ardiansyah, Otty Hari Chandra Ubayani, Julius Purnawan dan Ruli Iskandar.

Pada pelaksanaan Kongres INI di Bandung nanti sekitar bulan Desember kata Artanto, seiring sudah masuk musim dingin, maka mari ‘pikiran kita semua harus dingin’ pula.

Artanto berpesan, siapapun nanti Calon Ketum INI yang menang, maka kita semua wajib mendukungnya. Dan terhadap Cakum lain yang kalah, maka Ketum INI terpilih harus mengakomodir untuk dimasukkan dalam jajaran kepengurusannya, sebaliknya jangan ditinggalkan.

Menurut Artanto, Kongres INI Bandung dan Ketum terpilih nanti harus bisa menjadi ‘agen perubahan’ sebagai ajang pembuktian aktualisasi diri para Notaris seluruh Indonesia dalam rangka menjunjung tinggi marwah, harkat, martabat serta kehormatan Notaris. Ajang Kongres INI juga sebagai wahana untuk saling menimba ilmu, memupuk semangat pluralisme, persatuan dan kesatuan, guyub, rukun sak lawase. Sebaliknya bukan menjadi arena debat kusir yang tidak jelas ujungnya, apalagi sampai pada terciptanya sebuah ‘ polarisasi’ atau pengkotak- kotakan antara kubu sana dan kubu sini.

Misalkan selama kurun waktu masa kampanye para Calon Ketum INI nanti, ujar Artanto, saya harap bersainglah secara sehat, hindari ‘ black campaign’, tetap taat dan patuh terhadap aturan main Kongres INI. Jangan sampai curi start duluan. Dan tolong ajarkan kepada para adik- adik kita cara tata kelola berorganisasi yang baik dan sehat, sehingga INI tetap menjadi rumah besar kita bersama

Menutup wawancaranya, dia berpesan kepada Pemerintah ( Kementerian Hukum dan HAM RI) dan PP INI, agar mengatur regulasi pemerataan penempatan jumlah formasi tugas dan jabatan Notaris di seluruh Indonesia berdasarkan ketentuan Undang- Undang. Mengingat di wilayah Jawa, kini formasi jumlah Notaris sudah terlampau padat bahkan ‘ berjubel’ kayak Gang Kelinci ( Kata lagunya Titik Puspa). (ars/red)