SURABAYA – Banyak Pamflet Tersebar bertuliskan “Surabaya Tetap Butuh Sentuhan Wanita”. Dimana ada sosok seorang wanita yang bersanding disamping tulisan itu. Wanita itu adalah Siti Anggraeni Hapsari (SAH), yang merupakan Ketua Ikatan Notaris Indonesia (I.N.I) Pengurus Wilayah Jawa Timur periode 2019-2022.
Saat ditemui indonesiapublisher.com disela-sela Peringatan HUT I.N.I ke-112, di Kantor Sekertariat Surabaya pada (1/7) lalu, SAH menyampaikan bahwa wanita itu ibarat sosok seorang Ibu. Dimana dalam berbuat atau melakukan sesuatu selalu menggunakan hati dengan sentuhan rasa penuh kasih sayang. Maka dari itu dalam membangun Kota Surabaya, tentunya harus menyentuh banyak aspek yang belum tersentuh atau belum tertangani. Dari situlah dibutuhkan sosok Wanita, yang dapat menyelesaikan hal tersebut.
Terutama dalam hal memperindah atau mempercantik kota Surabaya.” Surabaya sudah cantik, namun masih kulit luarnya saja” terang SAH. Untuk itulah masih perlu adanya pembenahan-pembenahan terutama dari dalamnya.
Dalam membenahi sesuatu, bukanlah hal yang mudah. Seperti dicontohkannya dalam hal membenahi relokasi untuk membuat rumah susun. Yang terkadang harus menggunakan pendekatan-pendekatan dengan sentuhan hati. Tidak bisa hanya sekedar menerapkan kebijakan begitu saja, tetapi terkadang harus melakukan pendekatan hati dengan pengertian yang maksimal, yang dapat di terima oleh masyarakat.
Kenapa pentingnya pemerintah membuat rumah susun?. Digambarkannya, tujuan pemerintah bisa menata lingkungannya,menata kebersihan, yang pastinya akan berimbas kepada kesehatan warga itu sendiri. Selain itu di dalam pengelolaan rumah susun nantinya ada yang namanya one gate. Dengan demikian akan memberikan rasa keamanan terhadap warga. Kemudian jika akan berkoordinasipun akan lebih mudah, karena masyarakatnya berkumpul dalam satu claster. Dan itulah salah satu contoh yang akan digalinya dalam menata Surabaya kedepan.
Diakui SAH, sudah melakukan kunjungan di 38 kecamatan dan lebih dari 50% jumlah seluruh kelurahan yang ada di Surabaya. Sudah lebih dari 4 bulan ini, mempelajari aspek-aspek apa saja yang menjadi harapan dan kebutuhan warga surabaya yang sedang menyongsong pemimpin barunya. “Mahmud Arifin (MA) memang sudah mendapatkan Rekomendasi dari partai Demokrat”, terangnya. DPP partai telah menyusulkan, kalau bisa wakilnya dari internal Partai. Namun semua kebijakan itu dikembalikan lagi kepada MA yang dapat memilih mana wakil yang terbaik.
Sementara itu, Kunjungan-kunjungannya ke warga Surabaya terus dilakukannya. Hal ini bukan hanya mengenalkan diri, tetapi juga agar dapat dikenal bahwa dirinya juga sangat serius, mampu dan bersungguh-sungguh untuk bekerja dalam membangun dan menata kota Surabaya. Itulah yang disampaikannya kepada warga Surabaya, yang tentunya tetap dengan sentuhan Wanita. “Ibarat seorang Ibu yang tetap jauh lebih mengayomi, jauh lebih memberikan kasih sayang untuk dapat merangkul seluruh warga Kota Surabaya”, pungkas SAH. (den/red)