Seminar Perdana Pengda INI – IPPAT Kabupaten Pekalongan Sukses

PEKALONGAN, INDONESIAPUBLISHER.COM –  Sukses  sudah  penyelenggaraan  Seminar  yang  diadakan  oleh  Pengurus  Daerah  Ikatan  NotarisI ndonesia – Ikatan  Pejabat Pembuat  Akta  Tanah  (Pengda  INI –  IPPAT) Kabupaten Pekalongan, Jawa  Tengah  pada  hari Sabtu, (29/5/2021) lalu  di hotel Santika Kota  Pekalongan mulai pukul 07.30 wib -14.00 wib  yang  mengangkat tema “Tinjauan Hukum Perdana dan Pidana  Terhadap Akta Otentik (Dalam Tugas Jabatan  Notaris) dan  Kupas  Tuntas Praktek Mafia Tanah (Dalam Tugas  Jabatan  PPAT).

Sambutan Ketua Panitia Seminar, Fatiroh,SH,M.Hum,M.Kn

Ketua  Panitia  Pelaksana  Seminar, Fatiroh,SH,M.Hum,M.Kn  dalam sambutannya  mengatakan, pada Seminar  perdana  kali ini,kita  memang  mencoba   menampilkan  beberapa  narasumber yang  mahir, berkompeten,professional serta  handal pada   bidangnya, yaitu :  Praktisi Notaris-PPAT, Dosen yang juga  Ketua  Pengwil Jawa  Tengah  INI, Dr. Widhi  Handoko,SH,SpN),  lalu   Kepala  Kantor  Agraria  dan Tata  Ruang /  BPN  Kabupaten  Pekalongan, Himawan Abdul Ghofur,ST,M.Si serta  dari  Polres  Kabupaten  Pekalongan  yakni  Kasatreskrim, AKP Achwan Nadirin,SH,MH.

Fatitoh  menambahkan  lagi,  kepada  semua  panitia   saya  mengucapkan  terimakasih  atas  kerja kerasnya dalam  penyelenggaraan  Semianr ini.  Disini  saya  sampaikan,adapun jumlah  epserta   Seminar   pada  kesempatan  ini   adalah  100  orang,mengingat   karena  ada  pandemi covid-19  ini, maka  sengaja  kami  batasi  sekitar 100 peserta  saja. Dan  juga   kami mohon   maaf   apabila  dalam penyelenggaraan  acara  ini masih   banyak  krkurangan, baik  dalam fasilitas   maupun  penyajian  dalam    konsumsi  dan  lain-lain   kami  memohon  maaf   yang  sebesar-besarnya.

Sambutan Ketua Pengda Kabupaten Pekalongan INI, Roni Utama,SH,M.Kn

Ketua  Pengda Kabupaten  Pekalongan   Ikatan   Notaris  Indonesia,  Roni Utama,SH,M.Kn  dalam sambutannya  mengatakan, pertama-tama kami ucapkan terimakasih  kepada  Bapak  Dr. Widhi  Handoko,SH,SpN  selaku  Ketua  Pengwil  Jawa  Tengah INI  yang telah  berkenan  hadir dan  sekaligus  juga  menjadi  pembicara  dalam   Seminar  ini.  Saya  juga  mengucapkan banyak  terimakasih  kepada  panitia yang  telah  membuat  dan  mendukung kesuksesan  penyelenggaraan  acara  seminar  ini.  Sehingga  saya  yakin   untuk pengkaderan  di  Kabupaten  Pekalongan ini  kita  sudah  siap  dengan  generasi  penerus   yang ada.  Terutama  kepada  yunior-yunior  kami   yang    menjadi  panitia,  sebab  dapat  menghelat  dua  acara  sekaligus   dalam waktu  yang  relatif   singkat. Terimakasih  juga  kepada  Bapak Kepala  Pertanahan  Kabupaten  Pekalongan yang  berkenan  hadir ,Bapak  Ahmad  Natsir,SH, Wakil Ketua  Pengwil IPPAT  Jawa  Tengah,dan  Bapak  Achwan   Nadirin,SH,MH, Kasatreskrim Polres  Pekalongan .

Wakil Ketua Pengwil IPPAT Jateng, Ahmad Natsir,SH dan Ketua Pengwil Jateng INI, Dr. Widhi Handoko,SH,SpN

Menurut  Roni  Utama, tema  Seminar    yang   kami buat   saya  yakin cukup  menarik  sebab  menjadi  isu nasional   pastinya. Bahkan   di  beberapa  Polda   -Polda  di  Seluruh  Indonesiapun   sudah  dibentuk  Tim  Satgas  Anti  Mafia  Tanah  ini.  Memang   patut   bagiNotaris-PPAT  untuk  terus  mengupdate  ilmu  pengetahuan untuk  berniat  diri  dan  tidak  menjadi bagian  dan  dimanfaatkan  dari itu semua.  Saya  mewakili   Pengda  INI-IPPAT   Kabupaten  Pekalonga,jika  ada  pelayanan   selamapenyelenggaraan  acara  Seminar  ini  kami mohon  maaf  yang sebesar-besarnya.  Selamat  mengikuti  acara  Seminar  dan  semoga ilmu  yang  didapat  bermanfaat  buat  seluruh  peserta.

Nasrizal,SH,M.Kn, Multazam,SH,M.Kn, Heru,SH,M.Kn beserta rekan

Selanjutnya,  acara  Seminar  dimoderatori  oleh  Rindiana Larasati,SH,M.Kn , Seminar   secara  panel sekaligus  dengan  menampilkan  pembicara  Dr. Widhi  Handoko,SH,SpN (Ketua Pengwil  Jawa Tengah  INI),  Himawan  Abdul  Ghofur,ST,M.Si (Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten  Pekalongan)   dan  Kasatreskrim  Polres  Pekalongan, AKP Achwan  Nadirin,SH,MH.

Ahmad Natsir,SH dan Fatiroh,SH,M.Hum,M.Kn dan para peserta seminar

Rindiana  Larasati saat  memandu  acara  Seminar mengatakan, Alhamdulillah  pada  kesempatan  ini   kita  kedatangan  ketiga  para  narasumber  hebat, yang  tidak serta merta  tentu  sulit  kita   jumpai  tiap hari,karena   kita  tahu   beliau-beliau   pasti   orang-orang  penting  yang  sudah  pasti  sangat  sibuk  sekali.  Namun  pada  kesempatan  kali  ini  beliau  bertiga  telah  menyempatkan  waktunya   tentu   untuk  berbagi   ilmu  dengan   kita   semua  disini. Monggo,,  peserta   boleh   mulai  sekarang   menyiapkan  pertanyaan-pertanyaannya, tentu  yang selaras  dan  sinergi  dengan  tema  yang  kita  usung  hari   ini. Apa itu  Mafia  tanah  dan  siapa saja  yang  menjadi  bagian  dari Mafia  Tanah.   Untuk  itu, para  narasumber  akan  kupas  tuntas   bukan  sekadar  teori  saja, namun  kita  juga  perlu  mendukung  memberantas  Mafia  Tanah  sampai  ke akar-akar  di  bumi Indonesia  ini.

Ketua Pengda IPPAT Kabupaten Pekalongan, Sobirin,SH,M.Kn dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan, Himawan Abdul Ghofur,ST,M.Si

Dr. Widhi Handoko,SH,SpN tengah memaparkan materi seminar

Menjadi  pembicara pertama, Dr. Widhi Handoko,SH,SpN dalam  paparannya  mengemukakan, jadi  pencegahan  pungli  dan  Mafia  tanah  ini, kalau  kita  mau,ini halyang  mudah. Kebetulan  saya   sebagai Penasehat Satgas  Mafia  Tanah  Jawa  Tengah. Bahwa  Notaris  itu  sebenarnya  tidak  ada  niat  untuk berbuat  kejahatan.  Kalo  ada,tentu  itu  suatu  “pembawaan”  dari  “Si  Oknum  Notaris” saja.   Kalau  kata  Gus  Bahak,Mohon maaf,bahasanya  “Sangat  bodoh”jikaNotaris  melakukan suatu  kejahatan.   Karena   Notaris  itu  jabatan  yang  sudah  diperoleh, dan  jabatan  yang terhormat  dan  bermartabat. Tapi   kalau  Notaris  dimanfaatkan iya.  Saya menangani   beberapa  kasus  di  Polda Jateng. Salah  satunya  ada  salah  satu  Notaris  yang  saat  ini  sedang  dimanfaatkan oleh inisial  ANR,itu  Mafia  Tanah  yang  sedang  dibidik oleh  Polda. Notaris  tersebut  sudah  menjadi tersangka, saya  sebagai  Paneshat  Mafia  tanah  Polda,saya  tidak  atas  nama Ketua Pengwil minta  digelar  ulang  karena  saya  menemukan ada  Akta  lembar  pertama dan lembar  kedua dipalsu.  Kenapa dipalsu? Ternyata  bagi  rekan-rekan Notaris, judul ini  bagus, nggak  perlu  mempermasalahkan judul. Saya  mengarang buku  “Notaris  Diperbudak  Negara”.   Tapi   pada  dasarnya   bahwa  Mafia  Tanah  dalam  tugas  jabatan  Notaris  itu bukan   Notaris  sebagai Mafia  Tanah,tidak.  Kita  dimanfaatkan disana. Sehingga  setelah  gelar  perkara  itu  dari ANR  setelah  saya  minta gelar lagi, maka  Notaris  tadi  diturunkan  menjadi saksi. Karena  didalam gelar  itu  ditemukan memangNotraisnya  nggak salah.  Saya  juga  sedang  menulis  buku  sayajudulnya  “Menggugat  Eksistensi  Hukum  Pidana”.  Mengapa  saya tulis dalam Jurnal  saya  di Polri? Karena saya  prihatin  semua hal sekarang  dilarikan ke Pidana.  Dan saya  prihatin,Organisasi Notaris-PPAT    tidak  dewasa,hanya  mengurusi  internal terus.  Nggak   mau  berpikir bagaimana  menguatkan  organisasi denganmerubah  system  yang  ada. Nanti  Ketua-Ketua  Pengda  INI  akan mendapat  surat  dari  saya. Ide  gagasannya  dari  mas  Himawan    dan sudah  digagas  di  IPPAT  Pengda Pekalongan.  Salah  satunya  tujuannya  untuk menghindari  Pungli  dan untuk menghindari  Mafia  Tanah.

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan, Himawan Abdul Ghofur,ST,M.Si tengah memaparkan materinya

Selanjutnya, Kepala Kantor  Pertanahan  Kabupaten  Pekalongan,  Himawan Abdul  Ghofur,SH,MH  dalam  pemaparannya  mengatakan, berbicara  mengenai  tema  “Kupas  Tuntas  Mafia  Tanah  dalam  Tugas  Jabatan  PPAT”,  tentu  ini  sangat  menarik, dan  menjadi  concern  kami  dari  BPN  juga  rekan-rekan  PPAT  sekalian  khususnya  di wilayah  Kabupaten  Pekalongan  guna  meminimalisir   dan  memberantas  praktek-praktek  tindak  kejahatan  Mafia  Tanah.

Moderator Seminar, Rindiana Larasati,SH,M.Kn, Ahmad Natsir,SH, Sobirin,SH,M.Kn foto bersama Narasumber

Menurut  Himawan,  kamipun  dalam memberantas  tindak   kejahatan  Mafia  Tanah  tersebut  siap  bersinergi  dengan  seluruh  stake holder  yang  ada  di Kabupaten Pekalongan,  seperti  :  Polres, Kejaksaan,  Pengadilan,  Bupati,  DPRD, masyarakat  dan  tentunya kerjasama  yang  intens  dan sinergis dan harmonisasi  dari  rekan  Notaris-PPAT,  yang  setiap  hari  berhubungan  langsung  dengan  Kantor  Pertanahan  Kabupaten  Pekalongan.

Fatiroh,SH,M.Hum,M.Kn berikan Piagam Penghargaan kepada Dr. Widhi Handoko,SH,SpN

Himawan  menguraikan  lagi,jadi  terkadang  momentum  pergentian  pejabat  itu  juga  dijadikan  event    oleh  oknum   yang  tidak  bertanggungjawab  untuk  memasukkan  barang-barang  yang  tidak  benar.  Ini,  dulu  banyak  terjadi  di Kota  Semarang  saat itu, jadi  begitu  ada  pergantian  pejabat,  orang  itukan  harus menghadap  dulu  kadang-kadang   untuk  menduduki  jabatan  disitu,lha  ini  kesempatan  barang-barang  lama  yang abu-abu/  bahkan  betul-betul nggak  benar dipalsukan. Alhamdulillah  bisa  kita  ketahui.  Tapi  ada  juga  yang  sampai  lolos,  dan  akhirnya terbit produk,  kan seperti itu. Jadi  hal-hal  semecam  itu,  Alhamdullah  diKabupaten Pekalongan  ini ya sementara  ini kalau  saya nilai  ya masih  kondusif lah.  Pada  intinya  mari  kita bersama  untuk berkomitmen  memberantas  tindak  kejahatan  Mafia  Tanah  di  Indonesia.

Kasatreskrim Polres Pekalongan, AKP Achwan Nadirin,SH,M.Kn memaparkan materi seminar

Selaku  pembicara  ketiga,Kasatreskrim  Polres  Pekalonga, AKP  Achwan Nadirin,SH,MH  memaparkan, sesuai  domaian  saya,  tentang  masalah  Pidana  yang  ada  disini. Tadi  dari Pak  Widhi  sudah  disampaikan  bahwa  perbuatan  Pidana yang  dilakukan  kalau Notaris  itu hnaya  oknumnya ya. Dan  perbuatan  harus  ada “mens  reanya”(niat jahatnya).  Disini  perbuatan  kalau  memang  benar-benar  sudah  berniat  jahat  berarti  tidak  pas.  Selama saya  menjabat  Kasatreskrim   baik  di  Polres  Pemalang,Polres  Salatiga  dan  kini di  Polres  Pekalongan,  memang  masalah  Tanah  terus  yang  berhubungan dengan Notaris-PPAT, tentu  BPN  juga, memang    tidak bisa   berdiri sendiri jika  adanya  pemalsuan  dan sebagainya.  Perkara  itu  didahului dengan  perkara  sebelumnya,contohnya tindak  pidana  penipuan  dan / penggelapan. Baru  pengembangannya  kearah  tentang  surat tanah  dan  lain sebagainya.   Kemarin sudah  ada  MOU  antara  Pengda Kabupaten  Pekalongan INI  dengan  Polres   bahwa   bagaimana  toh  perkata  yang  melibatkan  tentang  Notaris  sebagai  saksi   dan  sebagainya.  bagaimana  untuk  kedepannya  kalau  kamimemerlukan keterangan  dan  sebagainya.  Kemarin  memang  sudah  dibahas  bahwa  kami  Penyidik kalau   memang  perkaranya  masih  tahap klarifikasi.  Belum pro yustisia, kalau  penyidik  melakukan  undangan  klarifikasi, mohon  kiranya dihadiri.  Jangan  malah  ketakutan  terlebih  dulu.  Nanti  kalau  lewat  Majelis  Pengawas  Daerah Notaris,  tahapan  itu  akan  kami  lakukan  tatkala  perkara  itu  sudah  bergulir  ke  penyidikan. Tentu  kami  akan  bertindak  sesuai  dengan  prosedur  yang  berlaku.   Terkait  dengan  pidana  Mafia  tanah,tentu  kita  selalu  update  dengan  Polda.Dan  di Kabupaten  Pekalongan,kita  saat  inimenangani  satu  perkara.  Yang  saya  sidik  di Pekalongan,karena  memang   yang  bersangkutan  sudah  keterlaluan  untuk  itu  kami  sidik.

Sobirin,SH,M.Kn memberikan piagam penghargaan kepada Himawan Abdul Ghofur,ST,M.Si

Ketua  Pengda  IPPAT  Kabupaten  Pekalongan,  Sobirin,SH,M.Kn  mengemukakan,  setelah  mengikuti  langsung  acara  Seminar tersebut,  dia  menguraikan,  sangat  tertarik  dan  banyak  ilmu  yang  saya  dapat  dari  pemaparan  baikDr.  Widhi  Handoko,SH,SpN,  dari  Kepala  Pertanahan  Kabupaten  Pekalongan,  Himawan Abdul  Ghofur,ST,M.Si  maupun  paparan  dari  Kasatreskrim  Polres  Pekalongan,  AKP Achwan  Nadirin,SH,MH.

Peserta Seminar Foto bersama

“Saya  yakin  tema  seminar  tersebut  sangat  berbobot, sebab  tema  yang  kita  usung terus  terang  menjadi isu nasional  yang tengah update  saat  ini.  Beberapa  case to case dan  contoh-contoh  praktek-praktek  tindak  pidana  Mafia  Tanah  telah  diuraikan  secara  detail, runut,gamblang, oleh  ketiga  narasumber,semoga  ilmunya  bermanfaat  bagi  kita  semua  dan seluruh  peserta  seminar”,pungkas  Sobirin. (yan/red)