Dr. Hj. Yulies Tiena Masriani, SH, M.Hum, M.Kn, Dosen Prodi MKn Fakultas Hukum UNTAG Semarang dan Notaris – PPAT Kota Semarang
SEMARANG, (INDONESIA PUBLISHER.COM) – Forum Kerjasama Program Studi Magister Kenotariatan Perguruan Tinggi Swasta Indonesia(FK PS MKN PS I) pada hari Kamis – Sabtu, 4 – 6 Juli 2024 mendatang berencana akan menghelat ” Lomba Kemahiran Akta Notaris/PPAT, Lomba Debat Hukum Kenotariatan, dan Lomba Penulisan Karya Ilmiah Tingkat Nasional Tahun 2024″ yang bertempat di gedung Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung ( UNISSULA) Semarang.
Berkenaan dengan acara tersebut, salah seorang Dosen Program Studi Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 ( UNTAG) Semarang, Dr. Hj. Yulies Tiena Masriani, SH, M.Hum, M.Kn menyatakan, dengan bangga sangat mengapresiasi dan mensupport secara totalitas perhelatan acara tersebut.
Hal tersebut dikemukakan Dr. Hj. Yulies Tiena Masriani, SH, M.Hum, M.Kn dalam perbincangannya dengan INDONESIAPUBLISHER.COM di kantornya baru- baru ini.
Lebih lanjut Dr. Hj. Yulies Tiena Masriani, S.H., M.Hum., M.Kn. yang juga selaku Notaris- PPAT Kota Semarang tersebut menguraikan bahwa Lomba Debat Hukum Kenotariatan , Lomba Kemahiran Akta Notaris dan Lomba Penulisan Karya Ilmiah Tahun 20024 yang digelar oleh FK PS MKN PTS I tersebut Menguji Mental Calon Notaris Untuk Mahir & Handal Saat Berpraktek Nantinya.
Dikatakannya lagi, sebelumnya kita “flash back” ke belakang sebentar ya. Bahwa pelopor pencetus ide pertama terbentuknya FK PS MKN PTS Indonesia itu adalah Prof. Dr. Sri Rejeki Hartono, SH yang dimana waktu itu sebagai Sekretaris FK PTS MKN PS Indonesia adalah Dr. Habib Adjie, SH, MHum, AIIArb. Saat itu Lomba tersebut pertama kali digelar di hotel Novotel Semarang, dan saat itu pesertanya banyak.
Dr. Hj. Yulies Tiena Masriani menerangkan, karena itu kegiatan pertemuan FK PS MKN PTS I tersebut harus kita pertahankan dan diadakan terus-menerus untuk tetap menjalin tali silaturahmi, menambah wawasan keilmuan dan sekaligus diadakannya kegiatan lomba-lomba tersebut, akan memberikan manfaat peningkatan ketrampilan, peningkatan percaya diri, motivasi diri, pengalaman sosial dan pengembangan disiplin kepada adik-adik calon Notaris-PPAT bahwa keinginan atau cita- cita untuk menjadi Notaris-PPAT itu diwadahi oleh adanya FK PS MKN PTS Indonesia tersebut.
Disisi lain, adanya lomba- lomba tersebut akan melatih calon- calon Notaris untuk berani tampil dalam arti mempertahankan ide- ide & argumentasinya tentang bagaimana masa depan dunia Notaris mendatang. walaupun saat ini ada dualisme kepemimpinan dalam tubuh Ikatan Notaris Indonesia (INI), tapi jangan menjadikan kita itu berkecil hati.
Dr. Hj. Yulies Tiena Masriani, SH, M.Hum, M.Kn juga berpendapat, saya juga akan memberi masukan, saya berharap agar dua kubu, dalam arti dua kepemimpinan dalam tubuh organisasi INI itu bisa berdamai, bersatu, memiliki keserasian, pengertian satu sama lain, saling menghargai, dapat bekerjasama dengan baik dan harmonis dalam setiap interaksi antar sesama. Karena apa? Akibatnya yang kasihan itu adik- adik yang akan menjadi calon Notaris.
Sebagai contoh: seperti kemarin, banyak adik- adik yang mengikuti dua kali UKEN tahun 2024. Itu kan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, baik persiapan dananya, waktu, tenaga dan lain sebagainya. Adik-adik calon Notaris sampai menguras dana yang tidak sedikit. Padahal kan tidak semuanya mampu, ada juga yang tidak mampu finansialnya, tapi cita-citanya mulia yaitu menjadi Notaris – PPAT. Karena zamannya kita dulu, tidak ada seperti itu. Begitu lulus MKn, magang di kantor Notaris, ikut UKEN lulus ya sudah langsung praktek buka kantor Notaris- PPAT.
Kalau mengenai magang itu melatih calon Notaris untuk menyiapkan diri agar nanti lebih matang berpraktek menjadi Notaris- PPAT.
Dr. Hj. Yulies Tiena Masriani berharap agar dualisme kepemimpinan INI tersebut bisa berdamai, bersinergi secara harmonis, karena pada dasarnya semua manusia di dunia ini kan ingin kedamaian. Jadi, sebaiknya kedua belah pihak duduk bersama dengan berdamai, membicarakan masa depan Notaris agar adik- adik merasa aman, nyaman, dalam proses ingin merah cita-citanya. Tidak sampai kebingungan dalam mencari figur keteladanan pemimpin di tubuh organisasi INI.
” Saya berharap sekali lagi, semoga dua kubu tersebut bisa saling duduk bersama menyelesaikan perselisihan dan beda pendapat ini dengan rasa santun dan saling menghormati , saling menghargai, memberikan masa depan yang cerah untuk kepentingan Notaris- PPAT di masa depan. Jadi jangan dibiarkan terus- menerus, agar adik- adik tidak merasa cemas dan bingung. Karena damai itu indah, menyenangkan dan membahagiakan”, pungkas Dr. Hj. Yulies Tiena Masriani. (ero/jay/red)