DPD HIPAKAD JATENG Bersama Kesbangpolinmas Provinsi Jateng Gelar Seminar Bertajuk “Mensikapi Faham Radikalisme Di Indonesia Khususnya Jawa Tengah”

Umum233 Views

SOLO, INDONESIAPUBLISHER.COM-  Dewan Pengurus Daerah Himpunan Putra- Putri Keluarga Angkatan Darat  Jawa Tengah (DPD HIPAKAD JATENG)   bersama  Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Jateng serta Kodim Surakarta   pada hari Senin (1/11/2021) bertempat di hotel Armani Jalan Slamet Riyadi, Kota Surakarta menggelar sebuah seminar dengan mengusung tema bertajuk “Mensikapi Faham Radikalisme di Indonesia khususnya di Jawa Tengah’.

Ketua DPD HIPAKAD Jawa Tengah, Kurniawan Budi Santoso,SH,SpN,MH dalam sambutannya menyatakan, terimakasih kepada jajaran DPC HIPAKAD Kota Surakarta yang pada kesempatan ini telah bersedia menjadi panitia dan rekan- rekan DPD HIPAKAD JATENG yang tetap solid dan bekerja keras sekuat tenaga, sehingga acara seminar ini bisa berjalan dengan sukses dan lancar sebagaimana harapan kita bersama.

Paparan Ketua DPD HIPAKAD JATENG,Kurniawan Budi Santoso,SH,SpN,MH

Ucapan terimakasih juga  kepada Kepala Badan, Kesbangpolinmas Jateng, bapak Haerudin,SH,MH,  PASITER KODIM SURAKARTA KAPTEN. CBA. Tri Risman Prasetyo,S.Sos dan rekan- rekan DPC HIPAKAD dari kota Surakarta, Klaten, Boyolali dan sekitar Solo Raya.  Saya ucapkan. Lebih lanjut ditegaskan untuk  tetap menjaga soliditas  serta rapatkan  barisan berrsama DPD HIPAKAD JATENG  dengan tetap satu jiwa, satu Korea, satu komando.

Selanjutnya Kepala Badan Kesbangpolinmas Prov. Jawa Tengah, bapak Haerudin,SH,MH saat menyampaikan paparan  menyatakan,  Indonesia saat ini masih menjadi target Radikalisme dan terorisme.  Kenapa, karena Indonesia jumlah penduduk muslimnya sangat mayoritas. Nah pertanyaannya , apakah yang menjadi target Radikalisme itu hanya umat muslim saja? sebenarnya semua agama itu ada target kesana. Tetapi hal inilah harus diakui bahwa kebanyakan yang menjadi targetnya itu umat muslim.   Dan kalau kita lihat mulai kejadian di Suriah misalnya, di Afganistan Irak, Indonesia itu memang kebanyakan umat muslim.

Kepala Badan Kesbangpolinmas Provinsi Jateng, Haerudin,SH,MH saat menyampaikan paparann

Haerudin mengurainya lagi, tetapi kita harus sepakat disini dulu bahwa yang namanya terorisme itu adalah mengatasnamakan  agama. Tetapi apa yang dilakukan sesungguhnya tidak sesuai dengan ajaran agama.  Makanya Tokoh-tokoh agama kita tidak setuju jika radikalisme dan terorisme untuk diatasnamakan agama.  Bahwa dia muslim iya tapi yang dilakukan tidak sesuai dengan ajaran muslim. Karena didalam ajaran. muslim sendiri tidak dibenarkan untuk melakukan pemboman, radikalisme dan terorisme.  Ada ciri- ciri gerakan radikalisme,  jadi menganggap dirinya benar dan orang lain salah. Jadi dia selalu melakukan kajian-kajian  cenderung intoleran, memisahkan dari hidup sehat bermasyarakat dan eksklusivisme dan individual.  Sehingga kita wajib memproteksi dan meminimalisir sedini mungkin bahaya – bahaya gerakan radikalisme dan terorisme tersebut.

Ketua DPD HIPAKAD Jateng, Kurniawan Budi Santoso,SH,SpN,MH berikan Cinderamata Kepada PASITER Kodim Surakarta, Kapen CBA Tri Risman Prasetyo,S.Sos

Sedangkan PASITER KODIM SURAKARTA, Kapten CBA Tri Risman Prasetyo,S.Sos dalam paparannya senada dengan apa yang telah  diuraikan oleh bapak Haerudin,SH,MH ( Kepala Badan Kesbangpolinmas provinsi Jawa tengah), untuk saya saya disini hanya menambahkan soal intoleransi.  Intoleransi ini apabila dibiarkan saja, maka nanti akan menjadi radikal.   Jika Radikalisme pun apabila dibiarkan dan terlalu dinina bobokkan dengan individualisme dengan mengutamakan kepentingan golongan saja tanpa. mengutarakan kepentingan masyarakat. Jika terjadi pembiaran maka lama kelamaan akan tumbuh faham Radikalisme tersebut.

Tri Risman Prasetyo mengungkapkan kembali, untuk itu kita tak henti- hentinya harus selalu memberikan edukasi,- edukasi tentang arti pentingnya menanamkan rasa nasionalisme dan rasa kebangsaan yang tinggi kepada masyarakat, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga,RT,    RW,, lingkungan kampung, kelurahan, kecamatan, kabupaten/ kota, propinsi hingga pada sekup Nasionalis.  Harapannya generasi- generasi muda kita sebagai penerima harapan bangsa sudah ada benteng dalam menangkal faham Radikalisme dan terorisme ini.

Sedangkan Ketua DPD HIPAKAD JATENG, Kurniawan Budi Santoso,SH,SpN,MH dalam sesi paparannya mengatakan, jika berbicara terkait  faham radikalisme di Indonesia khususnya di Jawa Tengah, maka. kita perlu menanamkan jiwa nasionalisme, patriotisme dan melakukan deradikalisme mencegah terjadinya radikalisme atau setidaknya tegas menolak radikalisme dalam bentuk apapun juga. Satu hal terpenting adalah dengan tetap  terus menjaga sikap mencintai negeri ini di mulai dari diri sendiri setidaknya membangun sikap toleransi antar warga dalam sisi kehidupan seperti halnya nilai nilai pokok yang  terkandung dalam PANCASILA. (Way of life)

Selanjutnya Kurniawan Budi Santoso menambahkan lagi, bahwa memasuki  era yang serba digital saat ini, dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau IT adalah sebuah keniscayaan yang tak dapat terelakkan, kita melalui DPD HIPAKAD JATENG kudu terus membantu pemerintah seperti memberikan edukasi- edukasi tentang pentingnya wawasan kebangsaan dan memupuk jiwa patriotisme dan rasa nasionalisme kepada para generasi muda agar jangan mudah terjerumus dan ” dicuci otaknya” oleh sebuah kelompok yang berfaham radikalisme dan terorisme tersebut.

” Sebagai mana dulu para bapak pendiri bangsa kita ( founding fathers)  selalu mewanti- wanti kepada para generasi muda penerus bangsa agar jangan sampai kita melupakan sejarah berdirinya bangsa ini. Kuncinya adalah membangun sikap toleransi serta penguatan mental idiologi dengan pengamalan Pancasila. 

Pada akhirnya seminar berjalan dengan tertib lancar dan sukses hal demikian tidak terlepas dari semangat dan kecerdasan sang moderator WAKA IV Bidang Bela Negara mas John Peter Panjaitan   dalam mengawal sekaligus meramu dengan apik  jalannya diskusi. (yan/red)