Pilih Pemimpin Jangan Beli Kucing Dalam Karung

Notaris- PPAT509 Views

MAGELANG,INDONESIAPUBLISHER.COM- Masyarakat diimbau dapat mengenali calon pemimpinnya di masa yang akan datang. Seperti yang akan terjadi pada Pemilihan Ketua Umum (Pilkum)   Ikatan   Notaris  Indonesia (Ketum INI) yang direncanakan Kongres INI akan digelar di Kota Bandung,Jawa  Barat pada akhir tahun 2022 nanti.

Meski  nama-nama  Bakal  Calon  Ketum INI nanti   yang  bakal  diusung dan  ditetapkan   menjadi Calon  Ketua  Umum  INI  pada  Pra Kongres INI nantinya  sudah  mengemuka  dipermukaan” seperti ada  nama : Tri Firdaus Akbarsyah,SH (kini   menjabat Sekum PP INI), Dr.Irfan Ardiansyah,SH,LLM (kini Ketua Pengwil  Jabar INI),Otty Hari  Chandra Ubayani,SH,MH (kini  Sekum PP IPPAT), Julius  Purnawan,SH,M.Si dan Ruli  Iskandar,SH (kini Ketua Pengwil  INI-IPPAT DKI Jakarta).

Hal itu dikatakan oleh  Notaris-PPAT di  Kabupaten Magelang, Jawa  Tengah,Ladrang   Kunto Anuraga,SH,Sp.Not. kepada INDONESIAPUBLISHER.COM saat ditemui  di Kota  Magelang  baru-baru ini.

Menurutnya, saat ini masyarakat   khususnya  di  dunia  Notaris  seluruh  Indonesia  telah bisa menilai, pemimpin mereka (Calon  Ketum INI) yang dihasilkan hanya dari pencitraan di media massa. Namun belum bisa menilai secara nyata profil dari figur calon pemimpin tersebut.

 “Kita harus mengenali calon-calon pemimpin kita, Karena kita tak ingin menikmati pemimpin hasil pencitraan semata,” kata Ladrang.

Dia berharap, masyarakat  (seluruh  anggota  INI) bisa mengambil hikmah dari pemilu/Kongres  INI sebelumnya. “Maka kita tidak boleh lagi memilih pemimpin yang hanya mengedepankan pencitraan saja,” tuturnya.

.Ladrang menjelaskan, jika  mau  memilih pemimpin  ya  jangan  seperti “beli  kucing  dalam karung” dong. Tak tahu kualitasnya hanya terkesima  saja  sepntas  karena  ‘cashingnya’ semata   buah  dari pencitraan semata.

Ladrang Kunto Anuraga menguraikan  lagi,memang memasuki bulan Juni 2022 ini, tahun ini adalah tahun yang panas sebab berkaitan dengan hiruk-pikuk “perpolitikan di jagad Notaris Indonesia”. Tahun “pemilu Ketua Umum” Ikatan  Notaris  Indonesia.   Sebetulnya  kita  itu  mau rebut apa  mau pesta.

Lebih lanjut dikatakan Ladrang kembali, jika pada  Pemilihan Umum Ketum INI nanti  yang sedianya bakal dihelat pada  akhir tahun  2022 ini di Kota  Bandung,Jawa Barat, sejatinya  mau  kita setting ‘ribut’ apa ‘pesta’? jika semua  sepakat mau diseting ‘ribut’ tentu semua akan semakin ‘ambyar’. Namun sebaliknya, jika kita  semua  niatnya akan menjadikan Kongres  INI di  Bandung sebagai  suatu ‘pesta’maka marilah semua itu  kita  sambut  dengan nuansa penuh suka  cita bersama.

Apapaun  dan  siapapun  nanti   yang  menang sebagai  Ketua Umum INI periode tiga tahun   mendatang, ujar Ladrang, dia akan menjadi panutan, menjadi  pemimpin, menjadi pemersatu.  Itu  bagaimana    nanti   para   Bakal Calon Ketua  Umum  (Bacakum) INI bisa  lebih  memperkenalkan  diri  ke seluruh konstituennya  yaitu   seluruh anggota  Notaris di tanah air. 

Adapun  ketika  misalkan, ucap Ladrang   Kunto Anuraga  lagi, para  Bacakum INI  mendatangi  setiap daerah Kota/Kabupaten  dalam rangka  kampanye,  ‘tebar pesona’,  atau istilahnya turun  gunung guna  meraih  simpati pendukungnya dalam rangka  mendulang kontribusi perolehan suara pada  saat Kongres INI nanti, baik kubu petahana  saat  ini  atau  kubu  seberang ataukah  ada beberapa  kubu  Bacakum   INI lainnya, lha  maka  inilah  yang  perlu dan patut dibahas dan menjadi masalah untuk diperbincamgkan  disini.

Menurut Ladrang, missal :  Si Bacakum A  akan  memasuki  suatu provinsi atau  daerah, oh itu ternyata  basis massanya si ‘Noni’ misalnya.  Maka  harus ‘hati-hati’.  Dengan   harus  pasang kuda-kuda. Apakah  mungkin  sikon  sudah  tidak nyaman.  Jadi,ibarat  bertamu bukan  untuk bersilaturahmi,tapi  sebagai ‘dep colector’ atau  datang   dengan  hati  yang panas.

Tapi  jika sudah  diniati  silatutahmi oleh  Bacakum  INI tadi,walaupun mungkin lawannya  si  Noni  tadi  tahu   bahwa  itu  bukan  basisnya  ya kita  enjoi  aja.  Dengan cara ‘kulonuwun’ siapa  tahu bisa  menarik simpati  pendukungnya si  Noni,siapa  tahu  bisa berpindah.  Kenapa kok  berpindah?oh  ternyata  si  Bacakum  tersebut bisa  lebih  bersimpatik  dan  ternyata  ayo  bisa  saling  adu program.    Karena   saya  yakin  semua  Bacakum INI  yang  akan  kita  pilih  pada  Kongres  INI di  Bandung  nanti, sudah  tidak  waktunya  lagi  untuk  ‘PANSOS” (Panjat Sosial)   tapi   mereka  sudah  sangat mumpuni.

Maka  urai  Ladrang  lagi,  inilah  sejatinya  ajang  pembuktian  kalian  semuanya siapapun  itu   buktikan  bahwa  beliau-beliau  para  Bacakum INI itu bahwa “saya layak  apa nggak   sih”  atau  teman-teman  mempromosikan  diri maju  sebagai  Bacakum  INI.Jadi  tolong disini  jangan  lagi  nanti  malah  membuat ‘square-square’ atau kotak-kotak, tapi  bisa  menyatukan  seluruh  anggota  INI di Indonesia.

Harapan  Ladrang, yaitu siapapun   yang   nanti  jadi  Ketum  INI, maka jadilah  Langit atau  Laut.  Tapi  kalau  saya  boleh  memilih  jadilah saya  memilih  untukmenjadi  laut.karena apa?laut  itu mampu  menerima  segala  air ‘comberan’,air  yang  jernih maupun  air  yang berwarna kebiru-biruan.  dari  segala sungai se-Indonesia  menjadi  satu.  Bisa  menenangkan   seluruh  anggota,  dan  bisa mempersatukan seluruh  anggota  INI.

“KetumI  INI terpilih  yang  akan  datang  saya  harap  bisa  “ngemong” seluruh anggota,  bisa  ‘ngayemi’ dan bisa ‘ngayomi’ semua anggotanya.  Jangan  hanya  membela  secara  sepihak  kepada  pendukungnya saja.   Namun  bisa  mempersatukan  dari  semua  pihak. Bila  perlu  bisa  merangkul  kubu  lawan  untuk  dimasukkan  dalam jajaran  cabinet kepengurusannya.  Yang  terpenting,  memperkecil  terjadinya  polarisasi  atau  ‘jarak/gab  ‘disana-sana.  Sehingga  kita  semua  bisa  utuh, solid,kompak,guyub, bisa  rukun  bagai  keluarga”,imbuhnya lagi.(jay/red)