OLEH ; ITAYATUN,S.Pd.I,M.Pd
Penulis Adalah Pengajar SD Negeri 02 Lodaya Kecmatan Randudongkal Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Penyebaran pandemi Covid 19 yang terus meningkat berdampak pada segala bidang, termasuk di dalamnya bidang pendidikan. Sebagian besar pendidik merasa khawatir, keterbatasan tatap muka dengan siswa dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran yang biasanya dilaksanakan dengan tatap muka langsung di sekolah berganti menjadi pembelajaran jarak jauh atau disebut PJJ.
Secara umum para pendidik mengeluhkan hal yang sama yaitu kegiatan pembelajaran lebih mudah dengan bertemu tatap muka langsung dengan siswa, dengan bertemu langsung pendidik dapat mengetahui sejauh mana siswanya memahami materi yang telah disampaikan. Pada akhir pembelajaran pendidik sudah dapat mengetahui berapa siswa yang harus mengikuti kegiatan remidial karena belum mencapai KKM maupun siswa yang mendapat tugas pengayaan karena telah melampaui KKM.
Kegiatan pembelajaran jarak jauh pada materi pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti pada siswa SD kelas IV di SDN 02 Lodaya, dilakukan dengan cara guru mengirimkan foto materi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti ke WA grup siswa kelas IV kemudian siswa mencatat atau mengerjakan tugas di buku tugasnya masing-masing di rumah didampingi orangtua murid. Selanjutnya siswa mengirimkan balik hasil tugasnya kepada guru secara WA pribadi.
Sayangnya pembelajaran seperti di atas tadi tidak mudah bagi siswa manakala materi yang disajikan memerlukan penjelasan yang lebih detail. Pendidik mengalami kesulitan menanamkan pemahaman materi pada siswa, demikian juga orangtua murid yang mendampingi anaknya belajar di rumah dibikin pusing tugas anaknya sehingga tidak jarang wali murid bilang: “ini model pelajaran daring bikin emak-emak darting”.
Pembelajaran materi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti kelas IV tema “Bersih itu Sehat” yang didalamnya terdapat sub tema berwudhu dan tayammun. Alternatif yang digunakan untuk pembelajaran materi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti pada tema “Bersih itu Sehat” di SDN 02 Lodaya selain menggunakan file foto dan video pembelajaran materi terkait yang dikirimkan ke WA grup siswa. Video pembelajaran yang ditujukan guna mempermudah peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Dengan pembelajaran video materinya dapat diulang-ulang diputar kembali sampai siswa dapat memahami materi pelajaran dan jika siswa belum memahami materi, siswa dapat mengulangi kembali penjelasan dari guru. Menurut Sudjana dan Rivai (1992) manfaat media video yaitu: (1) dapat menumbuhkan motivasi; (2) makna pesan akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami oleh peserta didik dan memungkinkan terjadinya penguasaan dan pencapaian tujuan penyampaian. Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai media pembelajaran di antaranya menurut Nugent (dalam Smaldino, 2008: 310) video merupakan media yang cocok untuk berbagai ilmu pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu peserta didik seorang diri sekalipun.
Dalam situasi apapun kegiatan pembelajaran tetaplah harus berjalan, peserta didik harus tetap belajar untuk meraih cita-citanya di masa depan. Adapun jenis model pembelajaran yang digunakan masing-masing pendidik tentunya harus menyesuaikan dengan lingkungannya. Bisa jadi model pembelajaran tertentu sangat sesuai di suatu daerah namun belum tentu model pembelajaran yang sama cocok digunakan di daerah yang berbeda, pendidik dapat menentukan sendiri metode pembelajarannya.
