KLATEN,INDONESIAPUBLISHER.COM – Pada hari jumat tanggal 30 April 2021 bertempat di Pendopo Marsudi Utomo Kedungan Pedan Klaten, Jawa Tengah berlangsung acara Buka Bersama Majelis Ta’lim Zikir Cahaya Qolbu Notaris & PPAT Kabupaten Klaten yang dihadiri oleh Kepala Desa Kedungan Klaten, Dinas Sosial Klaten, Notaris dan PPAT Klaten yang tergabung dalam Majelis Zikir Cahaya Qolbu serta anak yatim dan duafa di Klaten.
Dalam acara tersebut dibuka dengan sambutan dari *Ketua Pengajian Majelis Zikir Cahaya Qolbu, Abdul Rozak., SH*., yang dalam sambutannya menyampaikan : betapa pentingnya pengajian dan santunan ini, semua ini tidak lepas dari peran para pengurus dan panitia dan dalam sambutannya juga disampaikan untuk kali ini santunan akan disampaikan kepada panti asuhan aisiah pedan dan duafa yang ada di klaten semoga dapat diterima dengan baik dan menjadi ladang pahala untuk kita.
Kemudian *sambutan kedua disampaiakan oleh Sri Widiyanti., SH., MHum., MKn., sebagai wakil dari organisasi INI & IPPAT Pengda Kabupaten Klaten*., yang dalam pidatonya disampaiakan acara buka bersama ini tentu saja bukan hanya sekedar sebagai kegiatan makan-makan bersama saja, namun marilah kita jadikan sebagai salah satu bentuk kegiatan ibadah yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan yang pada akhirnya nanti akan menjadi ladang pahalabuntuk kita semua dan diharapkan kegiatan ini benar-benar mampu memberikan manfaat yang jauh lebih banyak dari acara buka bersama itu sendiri yang berupa membatalkan puasa kita hari ini. Dalam sambutannya Ketua IPPAT Pengda Kabupaten Klaten juga menyampaikan puasa itu bukan hanya menahan lapar tetapi juga menahan namun marilah kita jadikan sebagai salah satu bentuk kegiatan ibadah yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita sehingga belia berharap kegiatan ini benar-benar mampu memberikan manfaat yang jauh lebih besar dari acara buka bersama ini. Dan semoga semua kebaikan yang telah kita amalkan dibulan puasa ini dapat kita amalkan terus walaupun tidak dibulan puasa InsyaAllah ini akan menjadikan sesuatu yang lebih baik dan lebih bijaksana bagi kita kedepannya dalam berbuat dan bertindak.
Kemudian dilanjutkan dengan acara pemberian santunan kepada 150 (seratus lima puluh) anak yatim dan duafa yang pada masa pandemi ini hanya dihadiri oleh perwakilan saja untuk menghindari kerumunan massa dan Alhamdulillah acara berjalan dengan tertib dan lancar.
*Sebelum sampai pada acara buka bersama juga disampaiakan tausiah oleh KH. Drs. Syamsudin Asrofi., MHum dari UIN Yogyakarta,* yang dalam tausiahnya menyampaikan tentang pengertian Anak Yatim dalam Islam
Seseorang bisa jadi berkecukupan secara materiil maupun nonmateriil. Akan tetapi, ada pula yang membutuhkan bantuan agar mencukupi kebutuhan sehari-harinya, terutama anak yang kehilangan ayahnya, sebab dalam keluarga seorang ayah memiliki peranan penting. Ayah berfungsi sebagai kepala keluarga dan bertugas memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarganya.
Lantas, bagaimana jika seorang anak telah kehilangan atau tidak memiliki seorang ayah? Anak yang telah kehilangan ayahnya dikenal di masyarakat sebagai anak yatim.
Berdasarkan definisi syariat, kata yatim ditujukan kepada mereka yang tidak memiliki ayah ketika berusia anak-anak atau masih dalam keadaan belum balig secara biologis, psikologis, dan sosiologis. Kepedulian terhadap anak yatim dapat dikatakan sebagai suatu tradisi dan kebiasaan yang telah mengakar di kalangan umat Muslim sepanjang sejarah. Bukan hanya persoalan empati, penyaluran rasa kasih ini menjadi amalan yang dianjurkan Nabi Muhammad juga dan harapannya semoga kegiatan seperti ini dapat ditingkatkan terus.
Dan terakhir ditutup dengan acara buka bersama dan sholat maghrib berjamaah ditempat tersebut. (ars/red)