Baru Kali Pertama Diwebinarkan, INC Gelar webinar “Notaris : PT – PT UMKM – BUMDES Dalam Undang-undang Cipta Kerja

Notaris- PPAT317 Views

SEMARANG,INDONESIAPUBLISHER.COM –  Semenjak Undang-undang Omnibus Law dan UU Cipta Kerja digedog oleh DPR RI dan kini resmi diberlakukan oleh Pemerintah, kembali lagi dengan bangga Indonesia Notary Community (INC) bersama Pena Sarana Informatika Kenotariatan (PSI) mempersembahkan Website Seminar (Webinar) dengan mengusung tema yang sedang booming dan up to date dikalangan dunia Notaris-PPAT yaitu “NOTARIS :  PT – PT UMKM – BUMDES Dalam Undang-Undang Cipta Kerja”.   Webinar tersebut digelar pada Jumat(11/12/2020) lalu mulai pukul  13.30 wib sampai selesai.

Dr.Mohammad Hafidh,SH,M.Kn disela-sela acara Webinar  kepada indonesiapublisher.com mengatakan, ini adalah kali perdana bahwa INC bersama PSI  mengupas tuntas seputar “Notaris : PT – PT UMKM – BUMDES dalam Undang-undang Cipta Kerja”.

Dr. Mohammad Hafidh,SH,M.Kn

“Dan INC menjadi pionernya dalam Website Seminar via Zoom meeting tersebut, kata Mohammad Hafidh, pada kesempatan ini, INC  menampilkan langsung sang pakar sebagai  pembicara yang berkompeten dibidangnya yakni rekan Aulia Taufani,SH,M.Kn dan Presiden INC, Dr.Habib Adjie,SH,MHum.

Dari pantauan indonesiapublisher.com, acara Webinar tersebut diikuti sebanyak 320 peserta dari kalangan Notaris –  PPPAT, Anggota Luar Biasa (ALB), Mahasiswa dan Umum. Bertindak selaku Host  dalam webinar tersebut adalah Dr.Mohammad Hafidh,SH,M.Kn.

Fima Agustina,SH,M.Kn Moderaor Webinar

Sedangkan selaku Moderator adalah Fima Agustina,SH,M.Kn dan Co Host oleh Dian Christanti,SH,M.Kn. Dan setiap gelaran webinar yang diadakan oleh INC ternyata mendulang sukses dan selalu membeludak jumlah pesertanya dengan kuota 1.000 peserta khusus untuk tema Webinar kali  ini dan free registrasi lagi.

Aula Taufani,SH,M.Kn dalam paparannya mengatakan, bahwa berbicara mengenai tema “Notaris : PT – PT UMKM – BUMDES Dalam UU Cipta Kerja”, memang Undang-Undangnya harus “dipreteli” supaya konversi perizinan pelayanan tepat sasaran  dengan menghapuskan hambatan-hambatan. Jadi,kembali lagi biar UU Cipta Kerja tepat sasaran. Lalu kenapa hal tersebut begitu penting, saya malah sudah 1.5 bulan inibanyak paper-paper tentang UU ini  dalam  bahasa Inggris. Jadi,kalau pelaku usaha dipermudah dalammenjalankan usaha, meskidengan jumlah sekian orang bahkan bisa mencapai 1.000 orang katakan, maka dia  bisa  menciptakan  lapangan kerja.  Intinya mendorong  iklim  usaha,  adanya kemudahan  usaha itu maka akan mendorong Cipta Kerja.  Apalagi kita  masuh nih di masa pandemic covid – 19,sehingga  banyak  sekali data-  data yang  disampaikan oleh  para Analis Ekonomi  yang menyatakan bahwa  kita  sudah banyak PHK,pengangguran bahkan  kita sendiri  yang disektor  riil  kan turut merasakan.Bahkan  diantara  kita yang sebelumnya dirumah  akhirnya ada aktivitas/kegiatan seperti buka PO, CV,PT atau usaha-usaha yang lainnya.

Dian Christanti,SH,M.Kn selaku Co Host

Aula  Taufani mengurainya lagi, missal bikin  somai, usaha kerajinan,industry kecil,jadi Cipta Kerja dimulai dari sekarang. Ini yang nanti kita akan lihat  kenapa saya sampaikan didepan tadi,  supaya  kita  bisa tahu garis  besarnya.  Jadi  kita bisa tahu dari  sisi Notaris, terutama PT – PT UMKM – BUMDES,kenapa  UU itu dirubah.  Jadi  UU Cipta Kerja   kalau dibaca sebenarnya pasalmya  tidak banyak,hanya  186  dibandingkan  dengan UU yang lain.Saya  akan mencoba membantu misalnya  disini  saya membuat sistem Upah. Di UU ini ada 15 Bab dimana  bab 15 ini adalah tentang ketentuan  penutup makanya disebut  Pasal  terakhir Pasal 186.   Tapi,dibalik bab-bab   ini  banyak ketentuan-ketentuan  tersembunyi missal kita buka bab 3,nah  itu kelihatan  ada  pasal-pasal  yang mulai menyentuh UU..Jadi  missal  kita  baca Pasal 17 menyentuh UU tentang Penataan Ruang,lalu  di Pasal  18  menyentuh tentang UU Pengelolaan Wilayah,Keluatan dan sebagainya. Nah  ini bisa dilihat  lagi  lebih seru lagi  dibagian 4 dibab 3 dimana disini  ada pembagian sekotor,ada sector kelautan,perikanan,kehutanan,energy, transportasi  sampai 20 sektor. Dibalik sektor-sektor  ini juga ada Undang-undangnya lagi. Jadi,secara sederhana  seltor –sektor itulah yang mulai  disentuh oleh UU Cipa Kerja  untuk   “mempreteli”  sumbatan-sumbatan  yang  ada dimasing-masing  peraturan perizinan supaya  lebih mudah.  Memang  yang  sempat ramai itu  adalah sektor  ketenagakerjaan.

Aulia Taufani,SH,M.Kn

Bila   kita melihat bab 5  itu menyentuh ketentuan  yang dimasukkan  dalam sektor koperasi dan UMKM  yang kaitannya dengan CV,,menjadi focus  pembicaraan  kita. Ada  beberapa pasal di UU Cipa Kerja yang tidak “diriver”  ke pasal  lain,jadi benar-benar Pasal murni.  Dan UU PT itu ada di bab 6 yang judulnya Kemudahan Berusaha. Jadi bagi  orang asing yang mau berinvestasi di  Indonesia  itu dia  bisa  menggunakan visa turis.  Termasuk UU patent dan UU merk. Jadi,UU  PT  disentuh  oleh UU Cipta Kerja di bab 6 sektor Kemudahan Berusaha. Jadi dengan adanya UU  Cipta Kerja,maka kita tidak perlu lagi cerita tentang TDP.  Jadi era TDP yang sudah bertahan hampir 40 tahun  itu  normanya  sudah dicabut  berdasarkan UU  Cipta Kerja.  Ini  nanti akan tersambung dengan UU Usaha,Mikro dan Kecil (UMK),disini  kita  juga harus  hati-hati  memahami hal ini,jadi definisi tentang UMK itu dibahas  secara detail  dan rinci.

Dr. Habib Adjie,SH,MHum

Sementara itu, Presiden INC, Dr. Habib  Adjie,SH,MHum dalam closing statemennya acara Webinar tersebut mengemukakan, berbicara  mengenai UU Cipta Kerja  yang  sebelumnya dulu  merupakan RUU terus kini telah menjadi UU Cipta Kerja, tadi sudah diterangkan bahwa  UU tersebut menyentuh UU PT dan UMK. Dan disini  peran Notaris  rupanya sangat penting dan berat disisi lain,kenapa? Karena terkait dengan Pendaftaran PT pastinya  melibatkan peran kita selaku Notaris-PPAT.  Dan kebetulan di UU Cipta Kerja itu ada  Koperasi. Di  UU  ini  juga  ada  UU  yang  perlu perhatian Notaris yaitu UU PT,Koperasi,UMK,  itu  mau  tidak  mau ada keterlibatan  Notaris. Lain  dengan di UU  Badan Usaha Milik Desa  (BUMDES). 

Sehingga  terang Habib Adjie, ini menciptakan subyek  hukum baru. Yayasan, PT,Koperasi,Perkumpulan  dan lain-lain,akhirnya BUMDES  dijadikan  sebagai subyek hukum tersendiri  (diluar PT).  BUMDES  punya  kesempatan  menjadi PT Perorangan  (menjadi PT biasa tapi pemegang  sahamnya hanya BUMDES saja). Bila  setiap  tahun anaknya,bapaknya,istrinya,cucunya dan saudaranya bikin PT,maka pertanyaannya?nanti akan repot dan akan menjadi harta bersama. Maka bisa  kita  siasati  bersama bagaimana  win-win solusinya untuk  menerangkan hal tersebut kepada para klien/penghadap  yang  akan membikin PT.  Saya  kira meski  dalam  uraian singkat,  saya harapkan  tema Webinar dengan tema “NOTARIS :  PT – PT UMKM –  BUMDES DALAM   UU  Cipta  Kerja” saya harap bisa bermanfaat bagi para  peserta webinar  sekalian,semoga  ilmunya bermanfaat  bagi rekan-rekan  semua  dan tentunya  kita  akan berjumpa dilain waktu dan acara webinar  lainnya dengan tema yang pasti akan menarik dan berbeda.  (ars/adi/red)